Honda

Kematian Kerbau di Muratara Masih Misterius, Dispertanikan Masih Menunggu Ini

Kematian Kerbau di Muratara Masih Misterius, Dispertanikan Masih Menunggu Ini

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara mengambil jeroan kerbau untuk sampel -PALPRES.COM-

MURATARA, PALPRES.COM - Penyebab kematian puluhan hewan kaki empat kerbau di Kabupaten MURATARA, Provinsi Sumsel, masih misterius.

Pihak Dispertanikan memberikan penegasan sudah mengirimkan sampel, dan menunggu hasil laboratorium di Provinsi Lampung.

"Harusnya hari ini sudah ada hasil laboratorium Lampung, kita tunggu saja, mungkin pemeriksaan sampel yang kita kirim lebih intensif," kata Kepala Dispertanikan Muratara, Ade Meiri Siswi melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Mafriandi HA, Senin 22 Mei 2023.

Untuk sementara ini, pihak Dinas Pertanian dan Perikanan memberikan kesimpulan sementara atas kematian hewan kaki empat kerbau, ternak kerbau tersebut didiagnosa terkena Penyakit SE (Septicaemia Epizootica) atau ngorok.

BACA JUGA:Gak Perlu Modal! Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis Rp50.000 Terbaru, Pasti Langsung Cair

Pihaknya sudah melakukan Surveilance dengan mengambil sampel jeroan dan otak ternak di Desa Rantau Kadam, Kecamatan Rupit untuk diperiksa di laboratorium.

Seraya menunggu hasil laboratorium di Lampung, pihaknya meminta warga yang membeli hewan qurban dari luar Muratara untuk diisolasi atau karantina.

"Segera dipisahkan ternak sakit atau yang diduga terserang ngorok dari hewan ternak lainnya, lakukan vaksinasi secara teratur setiap tahun, kandang ternak yang sakit atau yang diduga sakit disanitasi dengan benar," kata Mafriandi.

Ia juga menegaskan, untuk mewanti dan pengawasan ketat terhadap keluar masuk ternak, ternak yang baru datang harus dikarantina sebelum disebarkan kepada masyarakat.

BACA JUGA:5 Daerah Paling Sepi di Jawa Barat, Cocok Untuk Lari dari Hiruk Pikuk Kota

"Ternak yang mati akibat ngorok segera dikubur atau dibakar, jangan dihanyutkan ke sungai, karena akan mengakibatkan masalah lingkungan dan akan menular ke ternak lain," jelasnya.

Pihaknya juga meminta segera laporkan kepada petugas peternakan bila dijumpai ternak yang memperlihatkan gejala-gejala ngorok. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: