Honda

FAKTA! Perempuan dan Anak Muda Banyak Gabung Peserta Prakerja 2023

FAKTA! Perempuan dan Anak Muda Banyak Gabung Peserta Prakerja 2023

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam konferensi pers Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja-Foto: Istimewa-

BACA JUGA:NSPC Kamboja Tertarik dengan Program Kartu Prakerja, Inspirasi dalam Reformasi Sistem Perlindungan Sosial

Catatan positif lainnya adalah bahwa kepesertaan Prakerja pada 2023 ini menyasar kelompok masyarakat yang benar-benar ingin meningkatkan kemampuan atau keahlian.

Pada periode 2020-2023 sebanyak 84 persen peserta ikut Prakerja karena ingin meningkatkan keterampilan.

Angka itu meningkat pada tahun 2023 menjadi 91 persen. Peserta pun semakin cermat membandingkan pelatihan yang akan diambil dengan pelatihan di situs pembelajaran lain.

Jumlah peserta yang melakukan perbandingan ini meningkat dari tahun sebelumnya yakni dari 55 persen menjadi 66 persen.

BACA JUGA:Kartu Prakerja Gelombang 49 Sudah Dibuka! Dana Manfaat Rp4.200.000 Menunggu Kamu

Peserta yang membaca silabus atau deskripsi pelatihan juga meningkat dari 70 persen menjadi 80 persen.

Termasuk juga angka peserta yang membandingkan pelatihan yang tersedia dengan pelatihan sejenis di platform lain, angkanya meningkat dari 59 persen menjadi 70 persen.

Hal ini menunjukkan program pemberian beasiswa pelatihan oleh Pemerintah ini semakin tepat sasaran untuk mendorong budaya belajar sepanjang hayat.

Pelaksanaan Program Kartu Prakerja pada tahun 2023 berbeda dari pelaksanaan di tiga tahun sebelumnya, dimana Prakerja menjalankan misi menyalurkan bantuan sosial.

BACA JUGA:Moeldoko Sebut Perubahan Skema Kartu Prakerja Ibarat Strategi Perang, Berhitung dengan Risiko

Di tahun ini Prakerja fokus kepada tujuan peningkatan keahlian angkatan kerja dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk pekerjaan yang masih sangat dibutuhkan oleh dunia kerja, mengacu kepada laporan Critical Occupation List, Indonesia Occupation Task and Skills dan beberapa referensi lainnya terbitan Bappenas, Bank Dunia dan World Economic Forum.

Moda pelatihannya yang semula menggunakan moda self-paced learning atau video pembelajaran, kini berganti menjadi kelas webinar dan pertemuan tatap muka. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: