Honda

Romantika Barirah dan Mughits, Kisah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan di Masa Rasulullah

Romantika Barirah dan Mughits, Kisah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan di Masa Rasulullah

Romantika Barirah dan Mughits, Kisah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan di Masa Rasulullah--internet

BACA JUGA:Cuan Seret? Lakukan 4 Hal Ini agar Disukai Malaikat Pembagi Rezeki

Pertama, budak itu tidak sekufu alias setara dalam pernikahan dengan orang merdeka. 

Oleh karena itu saat merdeka, Barirah memiliki hak untuk memilih (khiyar) antara tetap bersama Mughits yang masih jadi budak ataukah berpisah untuk mencari suami yang lain.

Kedua, para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu memelihara jenggotnya. Di antara mereka adalah Mughits sehingga dikatakan bahwa air mata Mughits itu membasahi jenggotnya. 

Sehingga orang yang demikian benci dengan jenggotnya sampai-sampai dikerok secara berkala adalah orang yang tidak mau meneladani para sahabat Nabi dalam masalah ini bahkan tergolong tidak mau taat kepada Nabi yang memerintahkan umatnya untuk memilhara jenggot. 

BACA JUGA:Amalkan 3 Doa Ini di Hari Jumat, Insya Allah Dicukupkan Rezeki dan Keberkahan

Seorang laki-laki itu akan semakin gagah dan berwibawa mana kala memelihara jenggot. Dikatakan bahwa Abu Hurairah suatu ketika pernah berkata,

“Sesungguhnya ucapan sumpah para malaikat yang ada di langit adalah kalimat demi zat yang menjadikan seorang pria itu makin tampan dengan jenggot dan menjadikan perempuan semakin menawan dengan jalinan rambutnya” (Tarikh Dimasyq karya Ibnu ‘Asakir tahqiq Abu Said Umar bin Gharamah al ‘Amrawi, juz 36 hal 343, terbitan Darul Fikr Beirut tahun 1416 H)

Ketiga, saran atau nasihat Nabi itu berbeda dengan perintahnya. 

Saran Nabi Muhammad untuk seseorang tertentu itu hasil finalnya kembali kepada pilihan individu tersebut. 

BACA JUGA:Cuma Sampai 10 Juni 2023, Cara Daftar Haji Tanpa Antri dan Tanpa Mahal

Sedangkan perintah Nabi itu adalah sesuatu yang harus ditaati tanpa ada pilihan yang lain.

“Sesungguhnya perkataan orang-orang yang beriman, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memberi keputusan hukum di antara mereka ialah ucapan, “Kami mendengar, dan Kami patuh”. 

Dan hanya merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. An Nuur: 51).

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: