Honda

Jangan Malu, Belajar Berkata ‘Tidak Tahu’ dari Sahabat Nabi Abdullah bin Umar

Jangan Malu, Belajar Berkata ‘Tidak Tahu’ dari Sahabat Nabi Abdullah bin Umar

Belajar berkata Tidak Tahu dari sahabat Nabi yang juga putra Umar bin Khattab, Abdullah bin Umar.-Sumber: Kata Kepri-

PALEMBANG, PALPRES.COM – Kata ‘tidak tahu’ diciptakan agar kita bisa menjawab pertanyaan yang tidak kita ketahui jawabannya, seperti yang dilakukan sahabat nabi, Abdullah bin Umar.

Abdullah bin Umar adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasyhur.

Ia merupakan putra dari Umar bin Khattab, salah satu Khalifah Rasulullah.

Abdullah bin Umar termasuk dalam golongan sahabat yang banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Ini Jarang Diketahui, Ada Shahabiyah yang Memiliki Sifat Jujur dan Amanah

Sahabat nabi ini ikut terlibat dalam berbagai peperangan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW dan Khalifah-khalifah setelahnya.

Dilansir dari Instagram gen.saladin, mari kita simak kisahnya!

Suatu waktu, Abdullah bin Umar bin Khattab ditanyai oleh seseorang mengenai perkara ilmu waris.

Namun, Abdullah bin Umar hanya menjawab 'Aku tidak tahu'. Lalu, seseorang tersebut bertanya lagi, 'Apa yang menahanmu untuk menjawab pertanyaanku tadi?'

BACA JUGA:Kisah Julaibib, Sahabat Nabi Buruk Rupa yang Dirindukan Bidadari Surga

Lagi-lagi, Abdullah bin Umar menjawab tidak tahu. Maka dari itu terbitlah sebuah kalimat yang mengatakan 'Ibnu Umar jika ditanya sesuatu yang tidak diketahuinya.

Maka ia akan berkata: aku tidak tahu.' (Jami Bayan Al Ilmi wa Fadhlih, karya Al Hafiz Ibnu Abdil Barr)

Di dunia yang saat ini, setiap manusia mengklaim bahwa dirinya yang paling serba tahu.

Padahal, kita perlu belajar beradab dari para sahabat dan generasi Salafus Shalih mengenai kejujuran dan sikap kesatria dalam berilmu sangat diperlukan.

BACA JUGA:Doa Uwais Al-Qarni Tak Akan Pernah Tertolak, Sahabat Nabi yang Dirindukan Surga, Siapa Dia Sebenarnya?

Hal itu berguna agar pemahaman dan terhindar dari berbagai kesalahpahaman.

Begitu pula dengan ulama-ulama di zaman dahulu yang tidak malu menjawab ‘saya tidak tahu’ apabila terdapat pertanyaan yang dilontarkan kepadanya tapi tidak bisa dijawab.

Karena justru itulah adab yang dikatakan oleh Hasan Al Basri, tanda orang berilmu adalah tidak malu menjawab tak tahu kalau memang dirinya tidak mengetahui hal-hal yang belum dipahaminya.

Sama halnya dengan Imam Malik yang ditanyakan perihal 700 masalah fiqh.

BACA JUGA:5 Nama Sahabat Nabi yang Pertama Kali Masuk Islam

Namun, saat itu, beliau hanya mampu menjawab sedikit persoalan, selebihnya Imam Malik menjawab dengan ‘tidak tahu’.

Terakhir, Imam Ahmad bin Hambal pun sama. Apabila beliau ditanya perkara dan sedang tidak mengetahui hal itu, beliau akan menjawab ‘laa adri’ atau tidak tahu.

Ini teladan bagi banyak orang, termasuk kita maupun guru-guru yang berada di generasi sekarang.

Nah, dari kisah-kisah di atas kembali mengingatkan diri kita, apakah dapat berani mengatakan ‘aku tidak tahu’ di saat kita benar-benar tidak mengetahui.

BACA JUGA:Katalog Promo Indomaret Periode 5-11 Juli 2023, Gunakan Gopay dan OVO untuk Harga Lebih Hemat

Apakah kita justru memaksakan dan menjawab dengan kalimat aneh tanpa dasar yang kebenarannya belum valid?

Padahal, kita tahu bahwa membagikan suatu informasi atau ilmu merupakan sebuah sifat amanah yang selalu diteladani Rasulullah.

Namun bagaimana jika jadinya sifat baik itu menjadi sebuah petaka buruk yang menghantarkan kita kepada kebinasaan karena telah menjawab sebuah informasi dengan kalimat yang tidak diketahui kebenarannya.

Maka, mulai sekarang kita perlu mempraktikkan beberapa ilmu yang diajarkan Rasulullah beserta para sahabat di zaman dahulu. Jangan takut malu atau meninggikan gengsi karena minimnya ilmu yang kita miliki.

BACA JUGA:OPINI! Haji Ramah Lansia: Bakti Kemenag Untuk Lansia

Di sisi lain, terkadang kita akan dianggap ‘bodoh’ oleh orang lain dan mungkin di sinilah kita susah untuk mengakui ketidaktahuan itu.

Ternyata, dengan ilmu ini juga dapat mengajarkan kita betapa  pentingnya memiliki lingkungan yang membiasakan diri untuk berkata jujur.

Dengan begitu, kita jadi bisa memahami porsi kemampuan yang ada pada diri kita sembari mempelajari lebih banyak hal yang belum diketahui.

Hal tersebut jauh lebih baik daripada harus berpura-pura sok tahu demi mengagungkan diri sendiri dan menyesatkan orang lain.

BACA JUGA:Ternyata 4 Kampus di Dunia Ini Punya Kurikulum Unik! Ada Kampus Impianmu?

Al Hafidz Ibnu Hajar pernah berkata, 'Orang yang berkata tanpa ilmu, maka ia akan datang dengan keajaiban.'

Maksudnya, orang tersebut akan menebar kebingungan dan ketidakpastian.

Oleh karena itulah, mengucapkan kata ‘tidak tahu’ adalah bagian dari ilmu itu sendiri.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: