Honda

Diduga Ada Pungli PPDB di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya, Netizen: Mau Sekolah Negeri, Harus Bayar Jutaan Rupiah

Diduga Ada Pungli PPDB di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya, Netizen: Mau Sekolah Negeri, Harus Bayar Jutaan Rupiah

SMA Negeri 2 Tungkal Jaya-Facebook SMAN 2 Tungkal Jaya-

MUBA, PALPRES.COM- Tahun ajaran 2023-2024 telah dimulai. Namun, sejumlah orang tua sepertinya terbebankan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk sekolah negeri.

Seperti viralnya, curhatan salah satu orang tua yang diunggah platform media sosial Instagram oleh akun @mubaupdate, pada Jumat 14 Juli 2023, sekitar 1 jam yang lalu.

Dalam unggahan itu, tertulis keterangan SMA Negeri 2 Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel Diduga Kuat Lakukan Pungutan Liar (Pungli)

Terlihat screanshot curhatan dari orang tua yang menuliskan seperti ini.

BACA JUGA:Antisipasi Pungli di Jalan Longsor, Polisi Lakukan Ini!

Tadi pagi aku ke sekolah anak ku di terima, tapi nak mayo sen ( harus bayar uang) Rp 1.100.000 untuk baju 4 setel.

Rp 1.000.000 untuk mayo (bayar) adminitrasi karena dia (anakku) cadangan.

Kalu yang lolos tes mayo (bayar) Rp 1.100.000, yang tidak lolos tes Rp 2.100.000. Nah itulah yang muat peneng (membuat pening).

Ini bulan tue (akhir bulan) nak minjam sen (pinjam uang) dengan orang di BSS ikan sen nye babunge galek (Nanti uang nya bebunga semua).

BACA JUGA:Disdik Mura Tegaskan Tidak Ada Pungutan Biaya Dalam PPDB

Pungutan itu diduga dilakukan oleh oknum tenaga pendidik di SMA yang berada di Desa Sumber Harum, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Muba.

Oknum guru tersebut tidak akan meluluskan banyak siswa dengan alasan, tidak bisa mengaji, tidak bisa sholat, dan lain-lainnya.

Akibat unggahan di medsos Instagram tersebut sejumlah netizen pun ikut mengomentari salah satunya.

Akun @abi_boo14719 menuliskan “Dem nak sekolah bae lagi susah nian min, nak masuk,,caaaam,” tulisnya.

BACA JUGA:PPDB SMK 2023 di Sumsel Selesai Digelar, Ini Jurusan Favorit Siswa

Akun @dessy_sarphessa pun menimpalinya “Pantau terus sampai guru-guru ya di proses,” katanya.

Sementara Kepala SMA Negeri 2 Tungkal Jaya, Mustain mengatakan, bahwa masalah ini tidak usah dilanjutkan (publikasi).

Begini ceritanya, kalau untuk masalah seragam, memang ada seragam yang nanti dipakai siswa-siswi baru.

“Kalau tidak seragam, kami ini tinggal di Desa repot memang, tapi bagi saya ini tidak ada paksaan. Kalau mau silahkan, tidak juga tidak apa-apa. 

BACA JUGA:6 Kampus dengan Jurusan Teknik Terbaik di Indonesia Versi TOP QS WUR 2024, Bukan Hanya UI, Ada PTS Juga Loh!

Namun bagi mereka (orang tua) terkesan ada paksaan, karena kalau tidak memesan tidak akan dapat, kalau mau beli diluar tidak ada. Itu saja yang pertama,” ungkap Mustain dihubungi melalui ponselnya.

Yang kedua, lanjutnya, memang program sekolah ini anak-anak harus bisa mengaji dan sholat. 

Dari awal telah disampaikan melalui pengumuman pada PPDB, bila anak-anak tidak bisa sholat dan mengaji akan di jadikan cadangan.

“Mereka dijadikan cadangan dan dikumpulkan, sekitar 7 orang apa, lalu ditanya bagaimana risikonya.

BACA JUGA:Masih Menyimpan Koin Kuno Rp100 Rumah Gadang, Tukar ke Sini Bisa Dapat Cuan Jutaan

Gini pak, (orang tua) bila mau menyumbang untuk bantuan perehaban lapangan, itu tidak dipatok nominalnya. Tapi tidak usah dilanjutin beritanya,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: