Honda

Jaraknya 9,7 KM dari Kota Bandung, Kampung Ini Puluhan Tahun Hidup Tanpa Listrik dan Gadget

Jaraknya 9,7 KM dari Kota Bandung, Kampung Ini Puluhan Tahun Hidup Tanpa Listrik dan Gadget

Ilustrasi Kampung Tanpa Listrik dan Gadget-Net-

PALPRES.COM - Banyak wilayah terpencil di Indonesia yang mendambakan adanya listrik guna menunjang kebutuhan sehari-hari, namun tak berlaku di Kampung Naga di Provinsi Jawa Barat.

Kampung Naga yang berjarak hanya 40 menit dari Pusat Kota Bandung ini faktanya telah hidup tanpa liistrik dan gadget selama bertahun-tahun.

Perlu diketahui, Pemerintah Jawa Barat sempat memberikan penawaran untuk mengaliri listrik secara gratis bagi warga disana, namun tawaran itu ditolak oleh warga Kampug Naga lantaran ingin menjaga ada turun temurun dari nenek moyangnya.

Walaupun wilayahnya dekat dengan pusat kota dan sangat mungkin untuk mendapatkan pasokan listrik, Kampung Naga sangat path dengan adat istiadat dan budaya nenek moyang.

BACA JUGA:Luncurkan Mazda CX-60 2023, Ini Kelebihan SUV Terbaru Mazda

Untuk penerangan di malam hari, daerah yang berjarak 9,7 kilometer dari Pusat Kota Bandung ini memakai lentera, lampu tempel hingga petromak.

Masyarakat yang tinggal di Kampung Naga Provinsi Jawa Barat sangat mentaati aturan adat guna menghindari pantangan yang ada.

Pantangan itu seperti dilarang memakai sandal dan sepatu hingga memasuki hutan terlarang yang ada di dekat Kampung Naga.

Meskipun banyak pantangan dan larangan serta mentaati adat nenek moyang, warga di Kampung Naga termasuk orang yang open minded atau berpikiran terbuka.

BACA JUGA:Pemprov Riau Bangun Jembatan Kaca ala Singapura, Lampu Menari Sepanjang 58 Meter Manjakan Wisatawan

Anak-anak disana juga bersekolah seperti anak-anak biasanya, bahkan ada yang sudah bekerja dan merantau ke daerah lain guna bekerja.

Seandainya anda berkunjung ke Kampung Naga Provinsi Jawa Barat, dipastikan anda harus mengikuti aturan dan adat diisana, salah satunya menggunakan pakaian adat Kampung Naga yang terlihat unik dan elegan, yakni jubah putih, sarung dan ikat kepala.

Rumah-rumah yang adanya di kampung  tersebut tidak memiliki toilet, sehinggga bagi yang ingin buang air besar maka melakukannya diluar jamban.

Masyarakat di Kampung Naga juga percaya hal-hal kotor dan bersih harus dipisahkan, dimana rumah adalah tempat beristirahat dan makan.

BACA JUGA:Motor Murah Rp19 Jutaan, Trail Jadul Ini Mesinnya Mirip Supra X 125, Super-Super Irit

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga yang tinggal di Kampung Naga ini melakukannya dengan bertani dan perikanan. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: