Kisah Keshalihan Nabi Ismail dan Ketangguhan Orang Tua dalam Mendidiknya
Kisah Keshalihan Nabi Ismail dan Ketangguhan Orang Tua dalam Mendidiknya--Sumber: Tebuireng Initiatives
PALEMBANG, PALPRES.COM - Kisah keshalihan Nabi Ismail dan ketangguhan orang tuanya Nabi Ibrahim menjadi inpiratif dan teladan bagi umat.
Hal ini menunjukkan sifat seorang anak pasti tak pernah lepas dari didikan kedua orang tua.
Apabila sang anak telah berperilaku baik, maka orang tuanya telah berhasil memberinya ilmu sejak kecil.
Ibrahim menjadi nama mulia yang disebut 69 kali dalam Al Qur'an. Kisah inspirasinya menjadi teladan bagi umat, seperti kisah istimewa dan hebat yang datang dari sang putra, Ismail alaihissalam.
BACA JUGA:3 Kampus dengan Jurusan Akuntansi Terbaik versi QS WUR 2024, Ada Kampusmu?
Berapakah umur Ismail ketika beliau ditinggal di lembah Makkah dengan ibunya?
Melalui Kitab Umdatul Qari karya Al Ainiy, waktu itu umur Nabi Ismail baru 2 tahun, tentu membutuhkan bonding dengan ayah dan ibunya.
Tetapi waktu itu Nabi Ibrahim justru sedang pergi ke medan perang di Palestina.
Namun, sang Ismail tumbuh menjadi manusia mulia yang lurus pembawaannya, santun akhlaknya dan lembut budi pakertinya. Bahkan, keberadaannya pun tercantum dalam Alquran.
BACA JUGA:5 Jurusan yang Hanya Ada di ITB, Kampus Terbaik QS WUR 2024, Berminat?
“Maka, diberi kabar gembira kepadanya melalui (kelahiran) seorang anak yang amat sabar...” (QS Ash Shaffat 101).
Betapa takjubnya apabila kita menyadari bahwa ada fakta penting sewaktu Ismail mendengarkan perintah Allah dari ayahnya untuk menyembelihnya.
Ash Shaffat ayat 102 menuliskan obrolan itu, ketika Nabi Ibrahim berkata,
“Wahai anakku! Aku sungguh bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka, coba pikirkanlah pendapatmu!”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: