Citraland
Honda

Kisah Ibnu Khaldun, Bapak Sosiologi dan Ekonomi Islam yang Kuasai Berbagai Disiplin Ilmu

Kisah Ibnu Khaldun, Bapak Sosiologi dan Ekonomi Islam yang Kuasai Berbagai Disiplin Ilmu

Ilustrasi -katalogika.com-

BACA JUGA:5 Kota dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Indonesia, Kotamu Termasuk?

Saudaranya, Yahya Khaldun, juga sejarawan yang menulis sebuah buku tentang dinasti Abdalwadid, dan ia dibunuh oleh saingannya yakni seorang ahli historiografi.

Kemampuan penguasaan berbagai disiplim ilmu Ibnu Khaldun, ternyata sudah mulai terlihat ketika usianya masih remaja. 

Tulisan-tulisannya sudah menyebar ke berbagai tempat dan banyak orang yang mengenal kemampuannya . 

Semua pemikiran dan ide-de kreatif dari Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam. 

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Kekinian Dibutuhkan Banyak Perusahaan dan Miliki Prospek Kerja Tinggi, Minat?

Ia mengamati apa yang terjadi di masyarakat, terutama masyarakat yang sudah ia kenal sebelumnya. 

Pengamatannya begitu dalam, karena ia memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas. 

Apalagi ditambah pengenalan lingkungan yang cukup matang, sehingga pengembangan yang dilakukan cukup luas juga.

Banyak karyanya yang bernilai sangat tinggi di antaranya, at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya).

BACA JUGA:Mengalami Masalah Sulit Tidur? Lakukan 6 Cara Ini, Dijamin Tidurmu Akan Terasa Lebih Nyenyak

Lalu, Mqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis), dan Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin yang merupakan sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi. 

Dengan beberapa pemikirannya yang luar biasa, Ibnu Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. 

Dengan bekal pendidikan Al-Qur'an dari ayahnya, menjadikan Ibnu Khaldun memahami tentang Islam, dan aktif menemukan ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. 

Sebagai muslim dan penghafal (hafidz) Al-Qur'an, Ibnu Khaldun menjunjung tinggi kehebatan Al-Qur'an. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: