Honda

Kisah Said Bin Amir, Gubernur Miskin yang Menolak Bantuan 1000 Dirham dari Khalifah Umar Bn Khattab

Kisah Said Bin Amir, Gubernur Miskin yang Menolak Bantuan 1000 Dirham dari Khalifah Umar Bn Khattab

Kisah sahabat Gubernur Hikmah, Said Bin Amir--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Banyak kisah para sahabat Nabi Muhammad SAW dan tabiin yang patut dijadikan contoh suri tauladan bagi umat Islam.

Para sahabat terkenal dengan keutamaan ibadahnya, adab dan kerendahan hatinya dalam menghadapi kehidupan di dunia.

Salah satunya adalah kisah sahabat Said bin Amir yang menjabat sebagai Gubernur Hikmah yang terletak di bagian tengah Suriah.

Dimana pada saat Khalifah Umar bin Khattab singgah di Himsh, setelah sebelumnya dari Syam meminta sahabat lainnya untuk mendata penduduk miskin diwilayah Hikmah, lalu jika Said bin Amir ternyata masuk dalam data tersebut, Umar pun meneteskan air mata usai mengetahuinya dan memberi Said uang 1.000 dinar. 

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Tameng Rasulullah dari Lemparan Batu saat Perang Uhud

Said menerimanya kemudian mengucapkan "Innalilahi wa inna ilaihi raji'un", lalu istri Said bin Amir merasa heran mengapa suaminya mengucapkan itu "Apa yang terjadi, apakah Amirul Mukminin meninggal dunia?," tanya istri Said.

Said menjawab, "Bahkan lebih dari itu." Istrinya bertanya kembali, "Lalu apa yang terjadi?" Said pun berucap, "Dunia telah menghampiriku dan cobaan berat telah mendatangiku" Uang tersebut tidak digunakan oleh Said, tetapi diberikan kepada fakir miskin.

Kemudian Penduduk di wilayah Himsh suatu kali pernah mengadukan Said bin Amir kepada Umar bin Khattab. 

Aduan ini pertama karena Said tidak keluar rumah kecuali menjelang siang, kedua selama dua hari dalam sebulan, Said tidak keluar dari rumahnya dan penduduk sekitar sama sekali tidak melihatnya, ketiga pada malam harinya Said tidak mau menerima tamu, keempat dia sering jatuh pingsan.

BACA JUGA:Motor Murah Mirip Honda Sonic, Dibanderol Rp20 Jutaan, Bahan Bakarnya 1 Liter Tembus 67,5 Kilometer

Umar bin Khattab memanggil Said untuk menanyakan kebenaran aduan tersebut,.kemudian Said menjelaskan, dia baru keluar rumah menjelang siang karena pada pagi harinya dia harus membantu istri mengadon roti kemudian menunggu istrinya mengenakan jilbab. 

Setelah berwudhu, barulah ia berangkat ke kantor gubernur, semua ini dilakukan karena keluarganya tidak punya pembantu.

Kedua, Said tidak keluar rumah selama dua hari dalam sebulan, itu karena dia tidak memiliki pembantu dan pakaian dinas pengganti, untuk itu, dia harus mencuci pakaian dinasnya satu kali dalam sebulan lalu menunggunya sampai kering.

Ketiga, Said tidak mau menerima tamu pada malam hari karena di malam hari ia khususkan untuk Allah SWT dan siang hari untuk rakyatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: