Honda

Kisah Nusaibah binti Kaab, Perempuan yang Menjadi Perisai Rasulullah

Kisah Nusaibah binti Kaab, Perempuan yang Menjadi Perisai Rasulullah

Kisah Nusaibah binti Kaab, Perempuan yang Menjadi Perisai Rasulullah--Sumber: kisahikmah.com

PALEMBANG, PALPRES.COM — Ada seorang perempuan yang dijuluki sebagai Perisai Rasulullah, yaitu Nusaibah binti Kaab.

Nusaibah merupakan seorang perempuan yang terkenal dengan sifatnya yang berani, kuat, cerdas serta tak kenal rasa takut.

Perempuan dengan julukan Ummu Umara atau Ummu Imarah ini, berhasil membantah pandangan umum yang menyatakan bahwa perempuan lemah, seharusnya lembut dan anggun, serta lebih cocok sebagai ibu rumah tangga.

Tidak hanya menjalankan tugasnya dengan baik sebagai seorang istri dan ibu, Nusaibah binti Kaab juga secara langsung terlibat dalam pertempuran dengan berjuang bersama Rasulullah SAW dan pasukan Islam.

BACA JUGA:Nu'aiman Bin Amru, Sahabat yang Masuk Surga Sambil Tertawa

Nusaibah, yang juga dikenal sebagai Ummu Umarah, awalnyamenikah dengan Zaid bin Asim dan dikaruniai dua anak bernama Abdullah dan Habib.

Mereka selalu mendukung misi dakwah Rasulullah SAW dan berpartisipasi aktif dalam pertempuran langsung di barisan terdepan. Namun, sayangnya, Zaid meninggal dunia dalam pertempuran Badar.

Setelah itu, Nusaibah menikah dengan Ghaziyah bin Amr dan dikaruniai dua anak yaitu Tamim dan Khawlah.

Bersama suami dan anak-anak lelakinya, Nusaibah berperan aktif dalam berbagai pertempuran dalam penyebaran agama Islam.

BACA JUGA:Wow! Jalan Kolonel Wahid Udin Sekayu Jadi Lautan Manusia, Antusias Saksikan Karnaval dan Kendaraan Hias

Beberapa perang yang Nusaibah ikuti diantaranya Perang Uhud, Peristiwa Hudaibiyah, lalu ada Perang Khaibar, Perang Hunain dan Perang Yamamah.

Sebagai seorang perempuan yang berani, beliau bertempur melawan semua musuh yang mengancam keselamatan Nabi Muhammad SAW.

Bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Baginda Rasulullah SAW.

Tidak hanya terlibat dalam tugas-tugas logistik, memberi air, atau merawat yang terluka.

BACA JUGA:Luas Wilayahnya Lebih Setengah Jawa Barat, Inilah 5 Daerah Terluas di Sumatera Selatan, Palembang Termasuk?

Nusaibah juga secara langsung terlibat dalam medan perang dengan mengangkat senjata di setiap pertempuran.

Contohnya dalam peristiwa perang Uhud, yang terjadi di bukit Uhud sekitar tahun 625 Masehi.

Ketika itu, sekitar 7.000 pasukan Islam bertempur melawan 3.000an lebih pasukan kafir yang dipimpin oleh Abu Sufyan.

Ketika pasukan Islam hampir memenangkan pertempuran, banyak di antara mereka tergoda oleh harta rampasan perang (ghanimah) dan akibatnya mereka melalaikan perintah Rasulullah SAW. Lantas, musuh menyerang ketika pasukan Islam sedang lengah.

BACA JUGA:5 Daerah Dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Sumatera Selatan, Bukan Lubuklinggau Juaranya, Justru Kota Ini

Dalam kejadian itu, tanpa aba-aba Nusaibah menaikkan pedang, panah, memakai perisai untuk turun ke medan perang demi melindungi Rasulullah SAW.

Saat itu, Nusaibah mengalami luka yang cukup parah terutama pada leher sehingga ia tak sadarkan diri.

Dengan itu, Nusaibah terkenal dengan sifat pantang menyerah dan lincah dalam melawan musuh dari sisi manapun.

Hingga Rasulullah bersabda, “Aku tidak menoleh ke manapun, kecuali memerhatikan Ummu Imarah berperang untuk melindungiku.”

BACA JUGA:Hasil Semifinal Piala AFF U-23: Menang 3-1, Indonesia Melangkah ke Final Usai Bungkam Thailand

Jadi, tak perlu heran lagi dengan julukan Nusaibah binti Kaab yang diberi dengan sebutan ‘Perisai Rasulullah’.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: