Honda

Bukit Seguntang sebagai potongan Gunung Mahameru, Tempat Datangnya Sang Sapurba

Bukit Seguntang sebagai potongan Gunung Mahameru, Tempat Datangnya Sang Sapurba

Bukit Seguntang sebagai potongan Gunung Mahameru, Tempat Datangnya Sang Sapurba-kolase-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Bukit Seguntang adalah sebuah tempat yang mempesona dan penuh sejarah di Palembang, Sumatera Selatan.

Tempat ini telah lama menjadi destinasi wisata populer bagi penduduk setempat dan wisatawan karena memiliki banyak daya tarik, mulai dari keindahan alam yang menakjubkan hingga keberagaman budaya yang kaya.

Bagi orang Melayu, sangat dianjurkan untuk mengunjungi Bukit Seguntang di Palembang, karena tempat ini dianggap sebagai akar budaya yang membentuk masyarakat Melayu.

Pasalnya, Bukit Seguntang diyakini sebagai tempat kedatangan Sang Sapurba, yang merupakan keturunan Iskandar Zulkarnain, sosok legendaris yang juga dikenal dalam sejarah Islam.

BACA JUGA:Bukit Siguntang Palembang: Jejak Sejarah Kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Masa Lampau

Sang Sapurba, dalam cerita-cerita Melayu kuno, dikatakan memainkan peran penting dalam penyebaran budaya dan kearifan lokal di wilayah ini.

Hal ini disebutkan dalam buku sejarah melayu, kitab Sulalatus Salatin karya Perdana Menteri Kesultanan Johor Tun Sri Lanang pada 13 Mei 1612, sebuah naskah bersejarah yang mengungkapkan asal-usul keturunan Sang Sapurba.

Menurut kitab Sulalatus Salatin, Sang Sapurba adalah leluhur para raja Melayu di berbagai wilayah, termasuk Sumatra, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Malaya.

Bukit Seguntang diyakini sebagai tempat kedatangan Sang Sapurba, yang merupakan keturunan Iskandar Zulkarnain, sosok legendaris yang juga dikenal dalam sejarah Islam.

BACA JUGA:Berlokasi di Kota Palembang, Destinasi Wisata Ini, Dikisahkan Pecahan Mahameru dari India Dibawa Dewa Wisnu

Sang Sapurba, dalam cerita-cerita Melayu kuno, dikatakan memainkan peran penting dalam penyebaran budaya dan kearifan lokal di wilayah ini.

Pandangan ini memperkuat peran Bukit Seguntang sebagai potongan Gunung Mahameru dalam kepercayaan Hindu-Buddha.

Gunung Mahameru dalam kepercayaan ini dianggap sebagai "pusat semesta," dan Bukit Seguntang dilihat sebagai refleksi miniatur dari tempat suci ini.

Bukit ini dianggap sebagai tempat yang sakral karena dianggap sebagai cikal bakal orang-orang Melayu.

BACA JUGA:Museum Sriwijaya Bukukan Pusat Keagamaan Sriwijaya

Bukit Seguntang juga memiliki pengaruh besar pada sejarah raja-raja Melayu, terutama di wilayah Malaka.

Menurut legenda, raja yang memerintah di Malaka dianggap sebagai keturunan langsung dari Sang Sapurba, yang mempertahankan warisan budayanya hingga saat ini.

Mengutip dari Bukit Siguntang, Titik Melayu Bermula yang Merana Oleh Adrian Fajriansyah, dosen FKIP Unsri Farida R Wargadalem mengatakan, Bukit Siguntang memiliki peran penting dalam tiga fase kehidupan di Palembang, yakni pra, saat, dan pasca-Kerajaan Sriwijaya (682-1377 masehi).

Hal itu melatarbelakangi kekeramatan atau kesakralan Bukit Seguntang dalam khazanah sejarah atau budaya Melayu. ”Sejak dahulu hingga sekarang, banyak masyarakat yang datang ke bukit ini untuk berziarah, berdoa, dan bayar nazar karena menganggap ada kekuatan magis dari lokasi ini,” ujarnya.

BACA JUGA: 5 Fakta Tentang Bukit Siguntang Palembang, Nomor 4 Bikin Kagum

Sementara Peneliti dari BRIN dan Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, & Budaya Berkelanjutan Sondang M. Siregar mengatakan Bukit Seguntang sebagai pusat peribadatan agama Buddha pada masa Sriwijaya dan berada di daerah paling tertinggi di kota Palembang. 

“Di situs ini banyak sekali ditemukan pecahan keramik dan tembikar. Data kronologi keramik menunjukkan kegiatan di lokasi Bukit Siguntang sudah berlangsung dari masa Sriwijaya. Kemudian temuan gerabah/tembikar mengindikasikan adanya aktivitas religi dan hunian di lokasi Bukit Siguntang,” jelasnya. 

Untuk itulah, situs Bukit Sguntang ini harus dijaga dan dipelihara karena masih banyak tinggalan arkeologi di puncak maupun punggung bukit yang perlu diteliti lebih lanjut.

“Situs Bukit Siguntang merupakan ‘’Icon Sriwijaya’, pertanggalannya berasal dari abad ke-7 Masehi. Maka sebaiknya bangunan-bangunan yang tidak penting dapat dipindahkan agar tidak dapat mengaburkan makna atau fungsi situs Bukit Siguntang,” sarannya.

BACA JUGA:10 Menit dari Bukit Siguntang Palembang, Ada Taman Hidden Gem yang Cocok buat Self Healing

Pemerintah dan masyarakat setempat terus berkomitmen untuk merawat dan melestarikan Bukit Seguntang sebagai situs bersejarah dan budaya yang penting bagi Melayu.

Tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat pendidikan tentang akar budaya Melayu yang kaya.

Diharapkan bahwa pengakuan ini akan semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya ini dan menarik lebih banyak wisatawan yang ingin mengeksplorasi kisah-kisah lama yang tersembunyi di balik Bukit Seguntang.

Disclamer: Artikel ini diolah dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: