Honda

Bak Bidadari yang Jatuh dari Langit, di Negara Ini Wanita Gemuk Dipuja Bagaikan Sang Dewi

Bak Bidadari yang Jatuh dari Langit, di Negara Ini Wanita Gemuk Dipuja Bagaikan Sang Dewi

Bak Bidadari yang Jatuh dari Langit, di Negara Ini Wanita Gemuk Dipuja Bagaikan Sang Dewi -kolase freepik-

BACA JUGA:5 Pemain Naturalisasi Ini Belum Pernah Bela Timnas, Nomor 4 Menikah dengan Perempuan Indonesia

Negara itu memiliki total 173 pulau.

Hanya 36 saja yang berpenghuni.

Pantai Tonga terkenal eksotis dengan gunung-gunungnya yang masih aktif.

Bagi orang-orang Tonga, wanita bertubuh langsing dengan kulit halus bukanlah standar kecantikan.

BACA JUGA:6 Pemain Naturalisasi yang Gagal Bersinar, Nomor 5 Padahal Topskor Liga Australia

Sebaliknya, kaum laki-laki di negara ini menganggap wanita yang lebih tinggi dan gemuk dengan kulit semakin cokelat cantik dan menarik.

Bahkan wanita bertubuh tinggi dengan pinggang lebar dianggap paling cantik.

"Semakin besar badan Anda, itu baru yang namanya cantik," ucap Drew Havea, ketua sebuah organisasi masyarakat bernama Forum of Tonga, seperti dilansir dari BBC.

Itulah sebabnya para kontestan ratu kecantikan Tonga didominasi wanita bertubuh besar.

Seperti yang terlihat di Miss Heilala, ajang pemilihan ratu kecantikan tingkat nasional di negara berpenduduk sekitar 103 ribu jiwa itu.

BACA JUGA:5 Daerah Teramai di Sumatera Selatan, Banyuasin Masuk Daftar, Tapi Juaranya Kota Ini

Berat Badan Penentu Kasta

Dilihat di akun Facebook Miss Heilala, pemilihan terakhir kali digelar tahun lalu.

Pemenangnya Yehenara Soukop.

Postur tubuhnya memang sedikit lebih berisi dibandingkan peserta kontes kecantikan pada umumnya.

Rupanya di negara anggota persemakmuran Inggris ini, berat badan menentukan status sosial seseorang.

BACA JUGA:Cocok Untuk Lokasi Bulan Madu, Inilah 5 Kecamatan Tersepi di Kabupaten Langkat

Mereka yang berbadan kurus dianggap berada di kasta terendah.

Anggapan tersebut semakin dikuatkan dengan tubuh Raja Tupou IV dari Tonga.

Sang raja memiliki bobot 200kg.

Raja Tupou IV wafat pada 2006.

BACA JUGA:Cara Menanam dan Merawat Tanaman Hias Bunga Peony, yuk Disimak!

Ia memegang rekor dunia sebagai pemimpin monarki terberat yang pernah ada.

Kalau Anda berkunjung ke Tonga, Anda pasti akan menemukan banyak wanita yang lebih tinggi dan berisi, bahkan bisa sangat besar. Pasalnya, rata-rata berat badan laki-laki yakni sekitar 72 kilogram.

Sementara, berat rata-rata perempuannya bisa lebih dari 70 kilogram.

Lebih berat dari itu dianggap lebih cantik.

Bahkan, ada pepatah Tonga yang mengatakan, 'Di mana wanita tidak memiliki berat 70 kilogram, maka jangan bermimpi menikah'.

BACA JUGA:Miliki Kekayaan yang Meluber! Ini 5 Kota Terkaya di Indonesia, Nomor 3 Bikin Tercengang

Obesitas Terbesar di Dunia

Tidaklah salah memiliki tubuh gemuk, asalkan sehat.

Tapi, standar kesempurnaan yang ada di Tonga ikut menjadi penyebab masalah obesitas.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2014, wanita Tonga memiliki nilai rata-rata indeks massa tubuh 33,5 kg/m2.

Jauh dari batas normal yang dianjurkan, yaitu 21 - 23 kg/m2.

Tonga berada di urutan kedua negara memiliki populasi perempuan obesitas terbesar di dunia.

Mereka mengalami obesitas berisiko terkena berbagai penyakit seperti jantung koroner, stroke, diabetes, hipertensi, dan masih banyak lagi.

Keunikan lain dari Tonga, wanita lebih diistimewakan daripada pria.

Wanita lebih banyak mengelola bisnis, sedangkan laki-laki mengerjakan kebersihan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, turis datang ke negara itu membawa banyak budaya modern.

Standar kecantikan wanita Tonga mulai berubah secara berangsur-angsur.

Meskipun masih banyak wanita di negara ini bertubuh besar.

Bagi masyarakat Tonga, wanita dengan tubuh besar masih dipandang sebagai wanita yang indah di negara itu. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: