SEDIH! Dulu Jadi Alasan Pulang Terlambat, Kini Hanya Kenangan Masa kecil
Ilustrasi Permainan Anak-Anak Gobak Sodor-Wikipedia-
Dalam era digital dan teknologi yang maju anak-anak dan remaja cenderung lebih tertarik dengan permainan video, gadget dan hiburan elektronik lainnya.
Aktivitas yang mengandalkan perangkat digital ini seringkali lebih menarik dan menghibur bagi mereka, sehingga permainan tradisional menjadi kurang diminati.
BACA JUGA:Suzuki Bangkit! Kenalkan Motor Matic Baru 2024, Penantang NMAX dan PCX
BACA JUGA:Ini Hasil Kolaborasi PUPR dan Pramuka, 15 Unit Rumah Layak Huni Sukses Dibangun
2. Kurangnya pengetahuan dan ketertarikan
Di beberapa komunitas pengetahuan tentang permainan tradisional, mungkin telah berkurang seiring dengan perubahan generasi.
Anak-anak mungkin tidak diperkenalkan atau diajari tentang permainan tradisional, sehingga mereka tidak memiliki pengetahuan atau minat untuk bermain.
3. Kurangnya waktu luang dan kepadatan perkotaan
BACA JUGA:Kamu Harus Tahu! Begini Cara Dapat Bansos PKH, BPNT Sembako, KIS PBI, dan PIP, Cuma Lewat HP
BACA JUGA:Mobil Idaman Keluarga Harmonis, Hyundai Tucson SE Dibanderol Mulai Rp399 Jutaan
Kehidupan modern seringkali penuh dengan jadwal yang padat dan urbanisasi yang tinggi.
Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya waktu luang bagi anak-anak dan keluarga untuk bermain permainan tradisional, yang membutuhkan ruang terbuka dan interaksi langsung dengan teman-teman atau saudara.
4. Kurangnya fasilitas dan ruang bermain.
Perkembangan perkotaan yang pesat seringkali mengorbankan ruang terbuka yang ada, untuk perumahan gedung perkantoran atau infrastruktur lainnya.
BACA JUGA:Afteroom Rilis Album EP Bertajuk Listen, Sajikan 2 Lagu Terbaru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: