Honda

Kampung Unik di Jawa Barat, Hampir Seabad Warganya Tidak Makan Nasi, Mengapa?

Kampung Unik di Jawa Barat, Hampir Seabad Warganya Tidak Makan Nasi, Mengapa?

Ilustrasi kampung unik di Jawa Barat, hampir seabad warganya tidak makan nasi.-Freepik.com-

PALEMBANG, PALPRES.COMNasi adalah makanan pokok orang Indonesia maupun beberapa negara di Asia Tenggara lain.

Lauknya boleh apa saja, tapi makanan pokoknya tetap nasi.

Tapi ada loh penduduk sebuah kampung yang hampir seabad tidak makan nasi.  

Kampung unik itu berada di Jawa Barat

BACA JUGA:3 Kampung Unik di Palembang Ini Ternyata Menyimpan Sejarah yang Tersembunyi dan Kekayaan Kultural

Nama kampungnya, Desa Cireundeu di Kota Cimahi, Jawa Barat. 

Kalau kamu singgah di kampung ini, pastinya akan bikin kamu terheran-heran.

Bagaimana tidak, seluruh penduduk kampung ini tidak makan nasi selama hampir seabad. 

Padahal, nasi sudah mendarah daging bagi orang Indonesia. 

BACA JUGA:Kampung Terpencil di Kabupaten Bogor, Berada di Bawah Bukit, Hanya Dihuni 6 KK, Akses Masuk Sulit

Rasanya belum makan kalau belum menyantap nasi. 

Namun, hal itu tak berlaku di kampung unik di daerah Jawa Barat. 

Desa Cireundeu merupakan kampung adat yang telah menolak mengonsumsi nasi selama 85 tahun. 

Kira-kira kenapa ya nasi dilarang? 

BACA JUGA:SERAM! Kampung Mati di Kabupaten Temanggung, Penghuninya Hanya 2 KK, Hidup Terisolir di Tengah Hutan

Lalu, apa makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat di kampung unik di Jawa Barat ini? Berikut ulasannya. 

Kampung Cireundeu merupakan pemukiman warga di Cimahi yang masih melestarikan budaya nenek moyang mereka di tengah derasnya kemajuan zaman. 

Luas kampung ini sekitar 64 hektare dan terbagi menjadi dua bagian.

Lahan seluas 60 hektare untuk pertanian dan 4 hektare lagi untuk permukiman. 

BACA JUGA:Miliki 76 Rumah Gadang, Kampung Adat Nagari Sijunjung Masuk Nominasi 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia

Kampung Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi Selatan. 

Masyarakat di sini sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani.

Lebih tepatnya petani ketela. 

Dikutip dari akun YouTube Angelick Vaulina, Jumat 20 Oktober 2023, Kampung Adat Cirendeu diketahui telah ada sejak abad ke-16.

"Tidak banyak dokumen tentang Kampung Cireundeu, begitupun cerita dari leluhur kampung. Tapi leluhur kampung ini menyatakan, kampung Cireundeu telah ada sejak abad ke-16," ujar Kang Jajag seorang warga kampung adat Cireundeu, yang diberikan kepercayaan oleh sesepuh menjadi penerima tamu. 

BACA JUGA:3 Km dari Pusat Kota Surabaya, Ada Kampung Kuno Bekas Kerajaan Mataram, Seperti Kembali ke Masa Lalu

Selanjutnya, Kang Jajag menuturkan pada 1918, ada seorang leluhur bernama Mama Ali yang memiliki cita-cita kuat untuk merdeka karena dia merasa masa itu masyarakat desa tengah dijajah. 

Wanita tersebut kemudian mengajak masyarakat berhenti makan nasi dan menggantinya dengan singkong. Mengapa demikian?

Menurutnya, penjajah menguasai sumber makanan terutama beras. 

Apabila beras dikuasai, maka rakyat akan banyak yang kelaparan, sehingga tidak mampu untuk berjuang. 

Kemudian, pada 1924, ditemukan teknologi oleh ibu Omah Asnamah, sehingga singkong bisa menjadi nasi seperti sekarang atau yang disebut juga dengan RASI atau beras singkong. 

Orang-orang di sini lebih menyebutnya dengan nama ‘Sangueun’. 

Menariknya, ibu Omah menemukan teknologi tersebut selepas dia keluar dari penjara. 

Di tahun 1923, dia ditangkap kembali oleh penjajah karena dianggap berbahaya. 

Selama dipenjara, dia tak pernah diberi makan ataupun minum, dan diisolasi seorang diri. 

Setelah dilepaskan dan pulang ke Cireundeu, ibu Omah makin semangat mencari makanan alternatif selain beras. 

Dari perjuangan ibu Omah, maka masyarakat di desa Cireundeu tak pernah mengonsumsi beras. 

 

Falsafah Kampung Cirendeu 

Kampung Cirendeu memiliki falsafah yang berbunyi sebagai berikut. 

Tidak apa-apa tidak punya sawah, asalkan punya gabah. 

Tidak punya gabah, asalkan punya beras. 

Tidak punya beras asalkan bisa masak. 

Tidak bisa masak asalkan bisa makan. 

Tidak bisa makan, asalkan kita kuat. 

Falsafah tersebut menjadikan Kampung Cireundeu ini kuat hingga saat ini, bahkan dapat bertahan hanya dengan makan singkong saja.

 

Demikian ulasan mengenai Kampung Unik di Jawa Barat, hampir seabad warganya tidak makan nasi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: