Filosofi Bubur Merah Putih yang Sarat Makna dalam Tradisi Jawa, Wajib Tersaji di 3 Fase Kehidupan Manusia
Filosofi Bubur Merah Putih yang Sarat Makna dalam Tradisi Adat Jawa, Wajib Tersaji di 3 Fase Kehidupan Manusia--Instagram/ @wonosobohitz
PALEMBANG, PALPRES.COM- Indonesia kaya akan kuliner khas dan berbeda di setiap daerahnya.
Di kalangan suku Jawa ada kuliner khas berupa bubur yang rasanya lezat dan menarik, Bubur Merah Putih namanya.
Senada dengan namanya, bubur ini terdiri dari dua warna, yaitu merah dan putih tentunya pewarnaan ini dihasilkan dari bahan-bahan alami.
Olahan bubur satu ini dikenal juga dengan sebutan “Bubur sengkolo”.
BACA JUGA:Pesona Desa Adat Wae Rebo, Surga di Atas Awan yang Menawan
Hidangan tradisional ini sarat akan makna.
Dimana warna merah dihubungkan dengan energi, keberanian, dan kekuatan.
Pewarnaan merah pada bubur ini melambangkan semangat hidup dan keberanian, untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan warna putihnya mendeskripsikan arti kesucian, kebersihan, dan ketulusan hati.
Serta terhubung pula dengan kebahagiaan dan kemudahan.
Pada bubur merah putih, warna putihnya melambangkan kesucian hati dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan.
Kedua filosofi warna ini diyakini penting untuk dimiliki setiap individu, demi menghadapi tantangan hidup yang semakin keras.
Bubur merah putih biasanya dihidangkan pada saat kenduri besar yang melibatkan makan bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: