Unik Tapi Menyeramkan, Inilah Penampakan Patung 1.000 Penari di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi

PALPRES.COM - Banyuwangi tidak henti-hentinya menyuguhkan pemandagan yang indah dan menyegarkan mata.

Banyuwangi yang dikenal sebagai salah satu daerah yang kental akan wisata alam, seni, budaya dan kulinernya, wajar jika daerah ini paling sering didatangi para wisatawan.

Terlebih pada acara besar seperti hari ulang tahun, maka ada banyak orang dari berbagai wilayah maupun luar Banyuwangi yang berbondong-bonding hadir menyaksikan.

Terletak di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi punya lokasi yang strategis yang berbatasan langsung dengan Selat Bali.

BACA JUGA:Terbang! Pesawat Ketiga Berisi Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Palestina Berangkat

BACA JUGA:3 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pajak Ditahan, Ini Kata Aspidsus Kejati Sumsel

Terdapat banyak pantai yang dimanfaatkan Banyuwangi sebagai objek wisata yang meningkatkan pendapatan daerah melalui penjualan tiket masuk.

Tak heran jika Banyuwangi menjadi daerah yang tetap eksis di kalangan wisatawan lokal, mancanegara maupun luar negeri.

Banyuwangi juga memiliki taman yang unik yaitu Taman Gandrung Terakota.

Taman Gandrung Terakota berlokasi di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

BACA JUGA:5 Daerah Penghasil Ikan Cakalang Terbesar di Indonesia, Sulawesi Mendominasi, Pasok 7.000 Ton Ikan

BACA JUGA:Jenis Kulitmu Kering? Hindari 5 Hal ini, Termasuk Mandi dengan Air Panas

Taman yang tepatnya berada di lahan sawah terasering kawang Gunung Ijen ini menyuguhkan banyak patung Gandrung yang jika dihitung jumlahnya mencapai 1.000 penari.

Uniknya, patung-patung penari tersebut wujudnya mirip sekali dengan manusia.

Patung yang tertata di Taman Gandrung begitu menarik untuk didekati lantaran dari kejauhan mata wsiatawan yang datang seolah terhipnotis untuk menyaksikan patung tersebut.

Kental akan seni dan budayanya, Taman Gandrung Terakota benar-benat seperti wajahnya Banyuwangi yang menampilkan ribuan patung sebagai ikon daerah.

BACA JUGA:3 Wisata Air Terjun Paling Populer di Tegal, Nomor 2 Punya Mitos Bagi Kaum Jomblo

BACA JUGA:Dapat Penghargaan Kapolda Sumsel, Ini Prestasi Kasat Narkoba Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan

Patung-patung penari gandrung tersebut terbuat dari tembikar atau terakota yang tersebar di beberapa titik taman.

Tujuannya, untuk memuliakan kembali eksistensi ikon Banyuwangi yaitu Tarian Gandrung.

Terlebih, Tari Gandrung dibawakan sebagai wujud persembahan dari masyarakat kepada Dewi Padi yang telah melimpahkan kekayaan alam dari pasang surut kehidupan.

Patung yang tersebar di Taman Gandrung Terakota ada yang dihiasi dengan pakaian tari, gerakan tarian dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Bukannya Bikin Sehat! Ternyata Ini 3 Efek Samping Kebanyakan Makan Pisang, Apa Aja?

BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Tahap 5 Cair di ATM, Bagaimana dengan BLT El Nino? Cek Jadwalnya Disini!

Selain menyuguhkan keindahan patungnya, terdapat panorama persawahan GUnung Meranti dan Gunung Merapi yang tampak indah sebagai latar belakang taman.

Sejumlah fasilitas tersedia di Taman Gandrung Terakota terbilang cukup lengkap dengan luas area mencapai 4 hektare.

Sebanyak 80 persen area dari taman berupa persawahan dan prkebunan yang masih aktif hingga sekarang ini.

Sedangkan 20 persen wilayahnya sebagai fasilitas umum yang disediakan untuk pengunjung yang ingin menikmati penampilan kesenian Tari Gandrung.

BACA JUGA:Investasinya Rp38 Triliun, Jalan Tol Solicited Cilacap - Yogyakarta Panjangnya 121 Kilometer, Kapan Dimulai?

BACA JUGA:Wow, Kalimantan Timur Punya Jalan Tol Super Istimewa, Balikpapan-IKN Hanya 50 Menit

Taman Gandrung Terakota ini secara umum bisa menampung hingga 700 orang pengunjung, dimana areanya juga terdapat pendopo sanggar tari, galeri tari dan berbagai spot kuliner.

Taman wisata di Banyuwangi ini dibuka setiap hari, sehingga pengunjung yang ingin datang tidak perlu takut jika akan tutup.

Apabila di akhir pekan, pengunjung harus siap-siap merasakan keramaian karena biasanya ada pertunjukan langsung Tari Gandrung yang dibawakan oleh warga lokal sebagai kegiatan wajib yang telah terjadwal. *

Sumber: