Usung Sinergi dan Harmoni, Semen Baturaja Rayakan HUT ke-49 Serahkan CSR hingga Launching Buku Sejarah SMBR
Usung Sinergi dan Harmoni, Semen Baturaja Rayakan HUT ke-49 Serahkan CSR hingga Launching Buku Sejarah SMBR--Istimewa/Semen Baturaja
Selain itu, SMBR juga memberikan penghargaan Setia Kerja kepada 31 Karyawan/ti. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi atas masa bakti karyawan yang telah bekerja selama 10 tahun.
Tak hanya itu, adapun acara Bedah Buku Sejarah SMBR yang sebelumnya telah sukses melaksanakan Soft Launching Buku Sejarah SMBR pada 28 Oktober 2023 yang lalu di Jakarta.
Pada acara tersebut menghadirkan narasumber yang terlibat langsung dalam peristiwa-peristiwa awal mula terbentuknya kisah perjalanan SMBR.
Diantaranya Iwa Kartiwa selaku Karyawan SMBR dengan NIK (Nomor Identitas Karyawan) 001 dan Iwan Bestari dengan NIK 002.
BACA JUGA:3 Fokus Utama Bank Indonesia Tingkatkan Kepercayaan Konsumen Gunakan Layanan Digital
Iwa Kartiwa mengisahkan perjalanan saat SMBR pernah mengalami fase sulit ditengah kondisi pembangunan pabrik. Sejak awal didirikan November 1974, masalah sudah menghampiri, proses birokrasi yang berbelit-belit serta keadaan saat itu di mana kurs rupiah tengah ter-devaluasi cukup hebat lantaran kebijakan KNOP 15 yang dijalankan pemerintah Orde Baru.
“Fenomena Yendaka mengakibatkan proses pembangunan pabrik Semen Baturaja tersendat, sebab pada tahap konstruksi dibutuhkan bahan baku impor, devaluasi membuat rencana pembangunan pabrik itu lebih mahal dan berisiko macet,” katanya.
Selanjutnya Karyawan ber-NIK 002 Iwan Bestari menambahkan sejak awal perencanaannya, PTSB (yang sekarang ini dinamakan SMBR) didesain untuk pembangunan pabrik di tiga kawasan, yakni Baturaja, Palembang dan Panjang (Lampung).
“Hanya saja, untuk pembangunan pabrik di kawasan Baturaja memang membutuhkan perhatian berbeda dibanding dua pabrik lainnya di Palembang dan Panjang," katanya.
BACA JUGA:Direksi dan Komisaris Bank Sumsel Babel Berikan Layanan Langsung ke Nasabah
Karena di Baturaja para perintis itu harus membabat alas, maklum kawasan itu masih berupa hutan belukar dengan berbagai binatang buas di dalamnya, lanjut Iwan.
Kisah perjalanan SMBR dirangkum dalam satu buku yang memuat 364 halaman ini, penulis dan tim penyusun telah mewawancarai lebih dari 30 narasumber.
Baik dari jajaran direksi lintas generasi, mantan karyawan, komisaris, stakeholder dan lapisan masyarakat.
Tokoh-tokoh beken yang diwawancarai antara lain Tokoh Nasional Azwar Anas, mantan Direktur dan pendiri SMBR. Mantan Anggota DPR/RI Marzuki Alie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: