Terisolir Tapi Warganya Hidup Damai, Inilah Kampung Unik di Madiun, Ada Listrik?

Kurang lebih ada 17 jiwa yang hidup di kampung pedalaman hutan ini.

Karena berada jauh dari pusat kota, tidak ada aliran listrik yang mengaliri kampung ini, sehingga penduduknya masih menggunakan panel surya untuk bisa menghidupkan lampu.

BACA JUGA:Liburan Akhir Tahun Wajib Ke Pulau Bangka, 5 Wisata Pantai Tarif Masuknya Murah Banget

BACA JUGA:Hutan Paling Angker di Kabupaten Garut, Tapi Menyimpan Keindahan Alam yang Luar Biasa, Bisa Tebak?

Bukan hanya kesulitan listrik, penduduk di Kampung Sekalus ini juga mengalami kesulitan dari segi akses jalan.

Hal inilah yang kemudian membuat warga di kampung ini menjadi terisolir.

Apabila tidak ada keperluan mendesak atau penting, penduduknya jarang sekali menuruni hutan dan keluar dari perkampungan.

Kampung Sekalus ini masih masuk ke dalam wilayah lereng Pegunungan Wilis sisi utara, akses jalannya tentu saja tidak semulus jalanan yang ada di perkotaan.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Rekomended Buat Liburan Akhir Tahun di Salatiga, Mayoritas Berada di Kawasan Pegunungan

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan 3 Curug Setinggi 80 Meter di Jawa Barat dengan Nama Unik, Rekomendasi Liburan Akhir Tahun

Jalanan di sepanjang Kampung Sekalus masih didominasi oleh bebatuan makadam dan tanah yang kanan kirinya dipenuhi semak belukar.

Dari jalan desa terakhir, untuk bisa sampai ke kampung ini diperlukan berkendara sejauh 5 kilometer melintasi kawasan hutan lebat.

Berbagai jenis pohon tumbuh dengan sangat rimbun dan tinggi di sepanjang jalan, membuat suasana di sepanjang jalan terasa sangat alami dan asri.

Penduduk di kampung ini telah terbiasa menjalani kehidupan tanpa adanya aliran listrik dan barang-barang elektronik.

BACA JUGA:Komplit Banget! Begini Cara Masak Resep Tahu Campur Kuliner Khas Lamongan yang Paling Enak

BACA JUGA:Jaraknya hanya 15 Menit Saja, Warga Empat Lawang Banjiri Wisata Alam Cemerlang Asri Resort Pagar Alam

Jangankan ponsel, untuk televisi saja mereka tidak memiliki, sebenarnya bukan karena tidak butuh.

Akan tetapi kondisi listrik yang tidak memadai yang membuat mereka tidak bisa memilikinya.

Penduduk Kampung Sekalus tetap hidup dengan damai, meskipun tanpa barang-barang elektronik dan terkesan terisolir dari dunia luar. *

Sumber: