Menteri PUPR Basuki: Tak Mungkin Orang Nyaman Hidup Tanpa Air
Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono -Kredit: Biro Kompu-IG/@kemenpupr
Pompa tersebut berkapasitas 50 meter kubik per detik untuk pompa banjir.
Manfaatnya adalah mereduksi banjir sebesa 879 Ha di 8 kecamatan meliputi Pademangan, Sawah Besar, Tanjung Priok, Kemayoran, Cempaka Putih, Johar Baru, Matraman, dan Senen.
BACA JUGA:Simbol Kekayaan dan Keberuntungan, Inilah 6 Batu Akik Paling Favorit di Indonesia
BACA JUGA:3 Bobotoh Dapat Hukuman Dilarang Masuk Stadion di Seluruh Indonesia selama 5 Tahun
Selain itu manfaatnya adalah melengkapi sistem pengendalian banjir hulu-hilir di DKI Jakarta.
Menteri Basuki meyakini dengan kerja sama semua pihak dapat mewujudkan kawasan perkotaan menjadi ramah air.
“Water sensitive (kota ramah air), ada yang namanya liveable city, lovable city, sustainable city, pasti semuanya dasarnya air. kalau orang mau hidup nyaman harus ada air.
Tidak mungkin orang nyaman hidup tanpa air," ujar Basuki.
BACA JUGA:Usianya Masih Imut-Imut, Ini Dia Angkringan Populer di Muba, Nasi Kucingnya Paling Rekomendasi
BACA JUGA:Nih! Rekomendasi Film Keren untuk Libur Akhir Tahun, Diadaptasi dari Game Seru
Usai membuka acara, Ketua IAP, Dr.Phil. Hendricus Andy Simarmata memberikan penghargaan berupa Lifetime Achievement Award kepada Menteri PUPR atas kontribusinya terhadap dunia perencanaan.
Kepala BPIW, Yudha Mediawan menambahkan dari seminar ini diharapkan didapat masukan-masukan atau isu-isu terbaru terkait kota ramah air.
Hal ini menurutnya berguna bagi BPIW yang memiliki banyak perencana kota dan wilayah.
“Dengan seminar ini diharapkan mereka menyampaikan ide-ide dan juga bisa membandingkan instasi lain maupun dari luar negeri.
BACA JUGA:Diskominfo OKI - UBD Gelar Kelas Coding, Aparat Pemda Makin Melek Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: