Honda

Berusia 120 Tahun, Inilah Bangunan Bersejarah di Semarang, Desainnya Mirip Gerbong Kereta Api, Kok Bisa?

Berusia 120 Tahun, Inilah Bangunan Bersejarah di Semarang, Desainnya Mirip Gerbong Kereta Api, Kok Bisa?

Ilustrasi gedung bersejarah di Semarang yang desainnya mirip gerbong kereta api -pexels-

PALPRES.COM - Berusia 120 tahun, sebuah bangunan menjulang di Kota Semarang masih megah dan kokoh.

Ternyata, gedung tersebut merupakan saksi sejarah perkembangan industri kereta api di tanah air.

Bagian dalam bangunan warisan kolonial Belanda ini bentuknya mirip gerbong kereta api.

Bukan lantaran sekadar pemilik bangunan adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI), namun ada fungsi khususnya.

BACA JUGA:INGAT! Ini 5 Kesalahan Umum Saat Menyetir yang Berpotensi Berakibat Fatal, Nomor 4 Sering Diabaikan

BACA JUGA:Punya Performa Handal di Medan Terjal: Toyota Rush, Pilihan Ideal untuk Keluarga dengan Hemat Bahan Bakar

Informasinya, gedung seluas 18.232 meter persegi itu dijadikan sebagai kantor perkeretaapian.

Pemilik bangunan terebut merupakan perusahaan swasta kereta api Belanda bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatchappij (NISM).

Guna mempermudah koordinasi dan komunikasi antar karyawan yang bekerja dalam ruang gedung itu, dirancang bentuk bagian dalam bangunan seperti gerbong kereta api.

Secara keseluruhan, gedung bersejarah di Semarang tersebut ternyata mempunyai 5 bagian bangunan yang tersambung.

BACA JUGA:Untung Maksimal! Beli Mobil dan Motor di Booth Suzuki IIMS 2024, Bisa Dapat Cashback Jutaan Rupiah

BACA JUGA:Sayangi Laptopmu! Ini 9 Tips Merawatnya Agar Ga Cepat Rusak, Jangan Diabaikan Ya

Informasi yang dihimpun, proses pembangunannya sebagian dibangun pada tahun 1904 - 1907.

Dan sisanya dilanjutkan kembali pada kisaran tahun 1916 - 1918.

Jika proses pembangunannya dirunut, diketahui bahwa arsitektur bangunan bersejarah tersebut dibangun oleh 4 arsitektur asal Belanda.

Bermula dari Gedung C yang rancangannya dibuat oleh arsitektur bernama Ir P de Rieu.

BACA JUGA:7 Makanan yang Jadi Primadona Oleh-oleh Khas Salatiga, Rasanya Enak Harganya Murah

BACA JUGA:Libur Lebaran 2024 Asyiknya ke 6 Tempat Wisata Air di Jakarta, Bisa Seru-seruan di 9 Kolam Tematik

Dulunya, gedung yang pertama dibangun berfungsi untuk kantor percetakan karcis kereta api.

Usai arsitektur tersebut meninggal, perannya digantikan oleh Prof J Klinkhamer dan BJ Oundag yang melanjutkan pembangunan Gedung A.

Dimana fungsi dari bagian kedua gedung ini adalah sebagai kantor utama NISM.

Diketahui, proses pembangunannya bermula sejak Februari 1904 hingga Juli 1907.

BACA JUGA:Berada di Ketinggian 14 Mdpl, Inilah Bandara Swasta di Kalimantan Timur, Siapa Pemiliknya?

BACA JUGA:8 Batu Akik Terlangka dan Termahal di Dunia Jadi Pilihan Kolektor, No 3 Pernah Digunakan Presiden Soekarno

Kebutuhan industrii kereta api di Indonesia semakin kompleks, sehingga dibangun sarana dan prasarana penunjang gedung selanjutnya.

Gedung B yang masih dirancang oleh dua arsitektur sebelumnya akhirnya dibangun dan disusul dua bangunan sisanya.

Kemudian Gedung D dan E dibangun oleh arsitek Thomas Karsten yang disebut merupakan perancang bangunan termuda di antara arsitek lainnya.

Jadi, bangunan apa yang disebut mirip dengan gerbong kereta api tersebut?

BACA JUGA:Jalan Tol Layang Terpajang di Indonesia Pakai Nama Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Kok Bisa? Ini Alasannya

BACA JUGA:Dapat Kucuran Dana hingga Rp1,2 Triliun, Jalan di Sumatera Utara Mulus saat Lebaran 2024

Bangunan yang mempunyai banyak pintu dan jendela itu lebih dikenal dengan Lawang Sewu.

Gedung tersebut hingga kini masih berdiri gagah du jantung Kota Semarang.

Hal ini menjadi ikon khas daerah sekaligus wajah industri kereta api Indonesia di masa lampau.

Informasi lainnya, Gedung Lawang Sewu itu milik PT Kereta Api Indonesia dan dikelola oleh PT Kereta Api Pariwisata. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: