Citraland
Honda

Keutamaan Ibadah Iktikaf di 10 Malam Terakhir Puasa Ramadan

Keutamaan Ibadah Iktikaf di 10 Malam Terakhir Puasa Ramadan

Ibadah iktikaf dilakukan ketika sudah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadan. Tujuan melakukan iktikaf selain menambah ibadah di bulan Ramadan juga berharap mendapatkan malam Lailatul Qadar-pexel/Turuncu Sakal-

Ada juga niatnya ingin mendapatkan keistimewaan Lailatul Qadar.

Selain itu juga ada niat melakukan muhasabah diri serta ada juga yang berharap ridho dan rahmat dari Allah SWT.

BACA JUGA:5 Doa Mustajab yang Mengantarkan pada Lailatul Qadar: Menggapai Malam Kebesaran dan Pintu Ampunan Terbuka

BACA JUGA:Doa Memohon Ketenangan Hati dan Menjaga Keseimbangan Emosional, Insya Allah Gak Bakal Marah-marah Lagi

Hukum amalan ibadah iktikaf ini adalah sunnah.

Akan tetapi bila kamu menazarkan untuk beritikaf maka hukum amalannya menjadi fardhu.

Lantas bagaimana bagi para wanita, apakah boleh beriktikaf?

Dalam sebuah riwayat dituliskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengizinkan istrinya beriktikaf.

BACA JUGA:Ini 5 Amalan Sedekah Paling Utama dan Tepat, Nomor 4 Sering Umat Islam Abaikan

BACA JUGA:Doa Hari ke-18 Puasa Ramadan: Memohon Diberikan Berkah Sahur dan Senantiasa Diterangkan Kalbu

Aisyah ra berkata yang artinya:

“Rasulullah SAW terbiasa melakukan iktikaf di bulan Ramadan. Bila selesai dari slat subuh, Beliau masuk ke tempat khusus iktikaf untuknya. Dia (Yahya bin Sa’id) berkata: Kemudian Aisyah ra meminta izin untuk bisa beriktikaf bersama Beliau, maka Beliau mengizinkannya.”

Lantas Aisyah ra berkata bahwa:

“Nabi Muhammad SAW beriktikaf pada sepuluh hari terakhir di Ramadan hingga wafatnya, kemudian istri-istri Beliau pun beriktikaf setelah kepergian Beliau.”

BACA JUGA:Kunjungi Ponsep Al Fath Sekayu, Pj Bupati Apriyadi dan Istri Bagikan Ini kepada Para Santri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: