Mencengangkan, Matahari Terbit dan Tenggelam Telat di Desa Unik di Jogja, Penyebabnya?
Ilustrasi desa unik di Jogja yang matahari terbit dan tenggelam telat -pixabay-
PALPRES.COM - Jogja mempunyai sebuah desa unik yang cukup mencengangkan.
Desa unik yang berlokasi di pelosok Gunung Kidul, Jogja ini hanya disinari sinar matahari selama 6 jam sehari.
Umumnya, suatu wilayah akan mulai terang benderang di waktu pagi sekitar pukul 7 pagi, tapi makin gelap pukul 6 sore.
Namun beda dengan desa unik di Jogja, dimana matahari pagi harinya baru akan nampak pukul 9 hingga 10 pagi.
BACA JUGA:Gempa Berkekuatan 3.2 Magnitudo Guncang Garut Jawa Barat, Lamanya 2 Menit
BACA JUGA:Kapal Jukung Meledak di Sungai Musi, Jembatan Ampera 'Tertunu', Bagaimana Kondisinya?
Ternyata, penyebab matahari terbit lambat dan lebih cepat tenggelam di desa unik ini berkaitan dengan asal usul tanah yang dipijak.
Informasinya, kampung ini dulunya merupakan aliran dari Sungai Bengawan Solo Purba.
Tahun demi tahun berlalu, akhirnya aliran sungai semakin mengering dan membentuk sebuah cekungan lembah yang kering.
Berjalannya waktu, cekungan yang bernama Lembah Sadeng ini akhirnya menjadi tempat warga berladang.
BACA JUGA:Buka Puasa Bersama Tokoh Agama dan Masyarakat Sekayu, Ini Pesan Pj Bupati Muba
Itulah sebabnya mengapa kini terdapat sebuah pemukiman desa unik Jogja yang hidup pas di tengah lembah purba.
Desa unik di Jogja bernama Wotawati ini berlokasi di tengah pedalaman Gunung Kidul, tepatnya 74 kilometer dari Jogja.
Fenomena alam sangat langka ini ternyata dipengaruhi oleh letak geografis daerah perkampungannya.
Penyebabnya, matahari cenderung terlambat terbit dan lebih cepat tenggelam lantaran lokasi desa unik ini ada di tengah cekungan lembah Sungai Purba.
BACA JUGA:Tawarkan Keindahan Alam! 5 Tempat Wisata di Sekayu yang Pas untuk Habiskan Libur Lebaran 2024
BACA JUGA:Rahmat Bagi Seluruh Alam! Ini Lirik Sholawat 'Alhijrotu' Oleh Mohammed Youssef
Posisinya yang berada di bawah cekungan membuat daratan tinggi dengan bukit menjulang menutupi sinar matahari.
Selain saat matahari terbit, saat matahari terbenam di sebelah barat juga demikian.
Sebab, tebing tinggi yang mengapit Desa Watowati dari kedu sisinya baik dari timur maupun barat.
Para peneliti geologi hingga ekologi seketika terpikat dengan keunikan alam kampung unik tersebut.
Dengan alam yang sampai kini masih asri dan membawa kesan menenangkan bagi siapapun yang berkunjung.
Sebab itulah Pemerintah Jogja melakukan kajian mendalam untuk memproyeksikan desa unik ini sebagai poros pariwisata baru di Gunung Kidul.
Tahun 2023, Pariwisata DIY menggelontorkan APBD untuk Feasibility Study di desa tersebut.
Dengan potensi alam melimpah serta adanya sejarah geologis yang memukau telah mendorong Pemkab Gunung Kidul melakukan kajian khusus.
BACA JUGA:Usianya 200 Tahun Lebih, Air Terjun di Lombok Tengah Ini Suguhkan Pesona Alam Memukau
Mulai dari jumlah potensi alamnya, wisata hingga potensi biaya investasi yang harus digelontorkan.
Termasuk juga dampak sosial dan lingkungan yang bakal dihadapi jika desa unik dikembangkan menjadi wisata unik di Jogja.
Demikian informasi mengenai desa unik di Jojga yang mencengangkan dimana matahari telat terbit dan tenggelam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: