Maba Wajib Tahu! Ini 6 Hal Penting yang Harus Dilakukan oleh Mahasiswa Kedokteran, Kuliahnya Lebih Sulit?
Hal penting yang harus dilakukan oleh mahasiswa kedokteran-Freepik-
PALPRES.COM - Bagi para mahasiswa baru alias Maba, ada sejumlah hal yang harus dipahami saat memasuki dunia Kedokteran.
Kedokteran bukan hanya tentang membaca buku tebal dan menghafal rumus medis.
Kuliah di Jurusan tidak gampang, karena membutuhkan ketekunan dan tekad agar bisa lulus menjadi dokter profesional.
Namun, sesulit apa sih kuliah kedokteran?
BACA JUGA:6 Kampus dengan Jurusan Kedokteran Paling Top di Indonesia, Cetak Calon Dokter Berkualitas
BACA JUGA:6 PTN Jurusan Kedokteran Siapkan Daya Tampung Terbanyak Jalur SNBT 2024, Buruan Daftar!
Berikut sejumlah hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kedokteran.
1. Sistem Blok
Hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kedokteran yang pertama yaitu pembelajaran sistem blok.
Saat memasuki kuliah Kedokteran, mahasiswa akan mengenal Sistem Blok yang terbagi menjadi pre-klinik dan klinik.
BACA JUGA:Mau Kuliah Kedokteran? Cek Kisaran Biaya Studinya di 7 PTS Ini
Pre-klinik dilaksanakan sebelum koas dan berfokus pada pemahaman dasar ilmu kedokteran.
Di sini, mahasiswa akan belajar materi yang lebih mendalam tentang Biologi, Fisika, dan Kimia yang sudah difokuskan pada dunia kedokteran.
Selain itu, mahasiswa juga akan belajar mengenai organ tubuh secara terperinci, dimulai dari yang terkecil hingga pengobatannya.
Selama masa ini, mahasiswa akan berlatih 'berinteraksi' dengan pasien menggunakan manekin sebelum benar-benar bertemu dengan pasien sungguhan.
BACA JUGA:6 Kampus Swasta dengan Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia, UII Masuk Daftar?
BACA JUGA:7 Kampus dengan Jurusan Kedokteran Terbaik yang Ada di Indonesia, Deretan Kampus TOP QS AUR 2024!
2. Gelar Kedokteran
Hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kedokteran berikutnya yaitu tahap memperoleh gelar dr setelah gelar S.Ked.
Saat lulus sebagai sarjana kedokteran, mahasiswa akan mendapatkan gelar S.Ked.
Namun, gelar "dr" akan didapat setelah menyelesaikan tahap koas dan ujian sertifikasi.
BACA JUGA:5 Kampus Ternama di Indonesia dengan Jurusan Kedokteran Hewan Akreditasi A, Tertarik Daftar?
BACA JUGA:Daftar 10 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2023, Nomor 1 Kampus Mana?
Setelah itu, mahasiswa akan menjalani tahapan internship di berbagai tempat, seperti puskesmas dan rumah sakit.
Sebagai lulusan kedokteran, mahasiswa juga perlu membuat curriculum vitae, resume, dan surat lamaran untuk melamar pekerjaan di rumah sakit.
3. Masa Koas
Hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kedokteran selanjutnya adalah masa koas.
BACA JUGA:2 Kampus Negeri di Indonesia Ini Terima Siswa SMK Masuk Jurusan Kedokteran, Cek Syaratnya Disini!
Masa koas berlangsung selama 1,5 tahun dengan pembagian menjadi tiga stase, yaitu kecil, sedang, dan besar.
Koas ini merupakan kerjasama antara universitas dan rumah sakit.
Lawa waktu praktik lapangan tergantung kebijakan rumah sakit.
4. Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)
Setelah menyelesaikan koas, hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk menjadi dokter yaitu wajib mengikuti UKMPPD.
Ujian ini terdiri dari ujian teori dan praktik, yang dikenal sebagai Objective Structured Clinical Examination (OSCE).
Kelulusan dari ujian ini menjadi syarat untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya, seperti internship dan sumpah dokter.
5. Wisuda dan bukti angkat sumpah
BACA JUGA:Juaranya Bukan Kedokteran, Ini 5 Jurusan Kuliah dengan Waktu Belajar Paling Lama, Ada Arsitektur?
Hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kedokteran yang pertama yaitu bukti angkat sumpah.
Setelah lulus ujian kompetensi, tentunya calon dokter akan diwisuda.
Saat wisuda, mahasiswa akan menerima ijazah profesi dokter dan surat bukti angkat sumpah.
Dokumen ini penting untuk membuat Surat Tanda Registrasi (STR) dan sertifikat dari Kolegium Dokter Primer Indonesia (KDPI).
6. Internship
Hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kedokteran yang terakhir ialah program internship dari Kemenkes.
Sebagai calon dokter, mahasiswa harus menjalani program internship yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Lama waktu dan tempat internship dapat bervariasi yang umumnya di puskesmas dan rumah sakit, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: