Honda

Kecap Manis Bumbu Unik Misterius Khas Indonesia, Kapan dan Bagaimana Bisa Ada di Nusantara?

Kecap Manis Bumbu Unik Misterius Khas Indonesia, Kapan dan Bagaimana Bisa Ada di Nusantara?

Kecap Manis Bumbu Unik Misterius Khas Indonesia, Kapan dan Bagaimana Bisa Ada di Nusantara?--kolase freepik

BACA JUGA:Lumer di Mulut! Rasakan Sensasi Kelezatan Puding Jagung yang Lembut, Cocok Jadi Camilan di Sore Hari

Lebih dari sekedar jalur perdagangan, Jalur Sutera juga dipercaya berperan penting membawa pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan. 

Diduga pada proses pertukaran budaya inilah terjadi saling silang kombinasi makanan yang sebelumnya dibawa oleh para pedagang China.

Wajar saja jika percaya bahwa kecap asin awal kedatangannya dari daratan China, buka dari barat, bahkan jauh sebelum barat mengenal teknologi fermentasi, China sudah lebih dulu melakukannya. 

Inilah salah satu penyebab mengapa China bisa mereka berlayar dan bertahan hidup di berbagai tempat.

BACA JUGA:7 Ide Menu Masakan Sehari-Hari Super Simple, Soal Rasa Lidah Ga Bisa Bohong

BACA JUGA:7 Tempat Beli Oleh-oleh Kemplang Tunu Di Palembang, Harganya Murah Iwaknyo Teraso Nian

Karena orang china sudah menguasai teknologi pangan secara tradisi, para pelaut Eropa masih belum ada apa-apanya dalam hal perjalanan dan berlayar ke seluruh dunia, jika dibandingkan dengan bangsa China.

Disepanjang rentang waktu inilah diperkirakan para pedagang China mulai memperkenalkan kecap asin kepada masyarakat di Nusantara.

Namun sayangnya kecap asin tersebut tidak laku lantaran rasanya yang kurang pas dilidah masyarakat di Nusantara.

Hingga kemudian baru pada abad ke-18 mulai populernya kecap manis sebagai salah satu bumbu penyedap di Nusantara.

BACA JUGA:Harga Murah Pelayanan Ramah, Ini 7 Seblak Terenak di Tulungagung Jawa Timur, Catat Alamatnya

BACA JUGA:Lezatnya Brownies Panggang Untuk Teman 'Ngeteh' di Sore Hari, Begini Cara Membuatnya, Lembut dan Manis!

Menariknya adalah, kepopuleran ini lagi-lagi dipicu oleh para pendatang China yang bermukim di Tuban, Gresik, Lasem, Jepara, dan Banten.

Mereka mulai menyadari bahwa orang Jawa lebih menyukai kecap manis daripada kecap asin sejak abad ke-11.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: