Honda

Mengenal Keindahan Tanjak dan Filosofinya: Telah Eksis Sejak Masa Kesultanan Palembang Darussalam

Mengenal Keindahan Tanjak dan Filosofinya: Telah Eksis Sejak Masa Kesultanan Palembang Darussalam

Mengenal Keindahan Tanjak: Telah Eksis Sejak Masa Kesultanan Palembang Darussalam dan Filosofinya-instagram @jenakastyle-

PALPRES.COM - Seperti penggunaan blangkon bagi masyarakat Jawa, maka tanjak menjadi sebuah penutup kepala bagi masyarakat Kota Palembang.

Tanjak ini digunakan sebagai penutup kepala adat Melayu dengan memiliki bentuk yang runcing ke atas dan biasanya digunakan oleh para lelaki.

Dahulu, penggunaan dari tanjak sendiri ialah menunjukkan martabat seseorang dan akan mencerminkan status sosial ataupun identitas dari budaya.

Selain itu, tanjak Melayu ini pun juga sering disebut sebagai mahkota kain.

BACA JUGA:3 Makna Filosofis yang Terdapat Pada Rumah Limas Palembang yang Mungkin Kamu Belum tahu, Apa saja?

BACA JUGA:Mengulik Makna Dibalik Lambang Kota Lubuklinggau, Kota dengan Slogan 'Sebiduk Semare', Begini Filosofinya!

Ikat-ikat ataupun tengkolok yang seringkali dipakai oleh para bagsawan dan tokoh masyarakat pada zaman dulu.

Konon, pengunaan dari tanjak sendiri telah ada sejak masa Kesultanan Palembang saat masih berkuasa dan dipakai oleh pembesar, priyai, bangsawan dan tokoh masyarakat.

Bukti dari penggunaan tanjak itu sendiri bisa kamu lihat dari beberapa lukisan Perang di Palembang pada tahun 1819-1821, peristiwa 4 Syawal atau pengasingan SMB II pada Juli 1821.

Perang Jati di tahun 1840-an, perang Mutir Alam di tahun 1860 hingga beberapa sketsa dan lukisan yang lain.

BACA JUGA:Menilik Sejarah Masakan Rendang Khas Minangkabau, Lengkap dengan Filosofi dan Penyajiannya di Masyarakat

BACA JUGA:MEMUKAU! 15 Aksesoris Pernikahan Adat Sumatera Selatan Dengan Filosofinya yang Kamu Mungkin Belum Tahu

Namun, pada tahun 1823, pihak Belanda menghapus tanjak dari Kesultanan Palembang Darussalam.

Pada akhirnya tanjak masih tetap ada hingga saat ini yang menjadi simbol budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: