Honda

Menapaki 3 Bangunan Bersejarah Di Kota Palembang yang Tetap Kokoh Berdiri Meski Kini Dimakan Zaman

Menapaki 3 Bangunan Bersejarah Di Kota Palembang yang Tetap Kokoh Berdiri Meski Kini Dimakan Zaman

Salah satu bangunan tertua di Palembang yang tetap eksis dan dijadikan cagar budaya--Instagram

PALPRES.COM - Beberapa bangunan bersejarah di Palembang yang memiliki cerita panjang tentang perjalanan kota Palembang dari dulu hingga sekarang.

Sebagai kota tertua, dan terbesar di Indonesia, Palembang menyimpan banyak sejarah yang sangat disayangkan jika tidak diungkap. 

Sejarah panjang yang ada, membuat Palembang begitu penuh dengan keunikan dan juga memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya.

Sejarah panjang tersebut, terlukis jelas pada beberapa bangunan yang menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang kota Palembang.

BACA JUGA:7 Ide Jualan Paling Laris Tahun Ini, Cepat Laku, dan Untung Gede, Ga Mau Coba?

BACA JUGA:Promo Spesial HUT ke-1, Menginap di Hotel Ibis Sanggar Palembang Hanya Rp600 Ribu, Berlaku di Tanggal Ini

Apa saja 3 bangunan bersejarah yang ada di Palembang, dan tetap eksis hingga sekarang, berikut daftarnya!

Kampung Kapitan

Kampung kapitan berlokasi di Jl. KH. Azhari 7 ulu kecamatan seberang ulu I Palembang, lokasinya di sebelah barat jembatan Ampera. 

Konon kabarnya kawasan ini dahulu merupakan tempat tinggal pertama kali dari warga Tionghoa pada masa penjajahan Belanda. 

Kampung ini didirikan pada tahun 1644, kawasan ini dinamakan Kampung Kapitan karena terdapat 3 rumah perwira tionghoa.

BACA JUGA:Jawa Mendominasi! Ini Provinsi beserta Daerah Penghasil Jahe Paling Besar di Indonesia

BACA JUGA:Cuma Modal Receh, Kamu Bisa Untung Besar Dengan Berbisnis Menjadi Agen Gas Elpiji Rumahan, Cek Syaratnya!

Bangunan bersejarah satu ini lokasinya dekat sekali dengan rumahku, bangunan yang menjadi salah satu tempatku bermain ketika masih duduk dibangku Sekolah Dasar. 

Saya menyukai tempat ini karena bangunannya yang nampak begitu kokoh meskipun sudah beratus tahun usianya. 

Dari saya kecil hingga saat ini, bentuk bangunan di kampung kapitan tidak berubah mengisyaratkan arsitektur yang luar biasa dari pembuat struktur bangunan ini. 

Rumah Bayumi

BACA JUGA:Lirik Lagu ‘Seluruh Cinta’ Milik Cakra Khan Ft Siti Nurhaliza

BACA JUGA:5 Khasiat dan Manfaat Batu Akik Yaman Wulung yang Harus Kamu Ketahui, Wajar Saja Dicari Kolektor

Para penduduk asli kota Palembang pasti mengenal bangunan satu ini, rumah etnis dengan ciri khas patung kuda putih di pelatarannya terletak di seberang Universitas IBA, di Jalan Mayor Ruslan Palembang. 

Bangunan ini Nampak sangat terawat dan terjaga dengan baik.

Rumah ini merupakan rumah dari seorang konglomerat, Bayumi Wahab.

Bayumi Wahab adalah keturunan keluarga saudagar yang lahir di Desa Tambang Rambang, Komering pada tanggal 4 januari 1924. 

BACA JUGA:Market Day di PAUD Pengembangan Insani, Bangun Jiwa Wirausaha Sejak Dini

BACA JUGA:Agak Laen! Ini Rangkuman Ball Possession Timnas Indonesia Selama Piala Asia U-23 2024 Hingga Semifinal

Bayumi Wahab menjalin hubungan dagang dengan jepang pada saat masa akhir pendudukan Jepang dan beliau termasuk kelompok pedagang besar Palembang yang mempunyai koneksi dengan Singapura sejak 1946.

Banyak sekali asset yang dimiliki oleh Bayumi Wahab, diantaranya Rumah Bari, Percetakan Rambang, yayasan Pendidikan IBA, dan Masjid. 

Meskipun beliau sudah meninggal dunia namun asset yang pernah dimilikinya menjadi bangunan-bangunan yang ikonik di kota Palembang.

Benteng Kuto Besak

BACA JUGA:Berikut 7 Jenis Tanaman Hias yang Bisa Memancarkan Aura Positif di Rumah Anda

BACA JUGA:7 Ide Jualan Paling Laris Tahun Ini, Cepat Laku, dan Untung Gede, Ga Mau Coba?

Benteng Kuto Besak awalnya merupakan keraton. Ada 4 keraton pada masa kesultanan Palembang yaitu : Keraton Kuto Gawang, Keraton Beringin Janggut, Keraton Kuto Batu dan Keraton keempat yang saat ini dikenal dengan Benteng Kuto Besak.

Pintu gerbang Benteng Kuto Besak terdapat 3 pintu Utama, yaitu Lawang loteng yang terletak dibagian tenggara, lawang kuto yang terletak dibagian timur laut dan lawing buritan yang terletak dibagian barat laut.

Benteng Kuto besak merupakan saksi kebesaran Kesultanan Palembang Darussalam.

Pada masa itu Palembang di kelilingi banyak anak sunga, sehingga membuat Palembang Nampak seperti pulau-pulau.

BACA JUGA:TERNYATA 5 DOKTER SPESIALIS INI PALING LANGKA ADA DI INDONESIA

BACA JUGA:PERHATIKAN! Ini Loh 7 Tanda Dia Sangat Mencintai Dirimu, Salah Satunya Bisa Membuat Kamu Merasa Nyaman

Benteng Kuto Besak saat itu dibangun di atas pulau yang dibatasi Sungai Sekanak di bagian barat, Sungai Tengkuruk di bagian timur, dan Sungai Kapuran di bagian utara.

Saat ini Benteng Kuto Besak menjadi suatu destinasi wisata di Kota Palembang.

Untuk menikmati keindahan Jembatan Ampera yang membelah Sungai Musi menjadi 2 bagian, kalian dapat melihatnya melalui pinggiran Benteng Kuto Besak yang menghadap ke Sungai Musi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: