Honda

Gaet Perusahaan Dubai, Proyek IPAL di IKN Gunakan Teknologi Canggih Berlapis, Anggarannya?

Gaet Perusahaan Dubai, Proyek IPAL di IKN Gunakan Teknologi Canggih Berlapis, Anggarannya?

Ilustrasi proyek IPAL di IKN yang menerapkan teknologi canggih berlapis-pixabay-

PALPRES.COM - Pembangunan infrastruktur di IKN Kalimantan Timur sepertinya tak lepas dari teknologi canggih berlapis.

Seperti halnya proyek IPAL di Kalimantan Timur yang menjadi impian akan Kota Sirkular dan Tangguh.

Pengelolaan limbah ini tentunya mempunyai standar daur ulang yang berbasis energi berkelanjutan.

Guna mencapai impian kota cerdas, Pemerintah RI akhirnya memanfaatkan peran mesin canggih untuk mendayagunakan sumber daya alam yang ada.

BACA JUGA: Lulusan D3 dan S1 Merapat Berikut Ini Lowongan Kerja BUMN dari PT Nindya Beton Tersedia 4 Posisi Jabatan

Artinya, tinggal bagaimana cara kita memanfaatkan peran instrumen khusus untuk mengefisienkan penggunaan energi.

Menariknya, penerapan inovasi cerdas ini bukan hanya terkait efisiensi penggunaan SDA, namun juga menambah nilai ekonomi.

Salah satu inovasi kecanggihan yang diterapkan dalam proyek instalasi pengolahan air limbah ini mencakup penggunaan sensor dan IoT (Internet of Things).

Sesuai prinsip blue print kota cerdas Nusantara, proyek IPAL di IKN bakal masuk dalam lapisan berlapis infrastruktur canggihnya.

BACA JUGA:Investasinya Rp283 Triliun, Kaltara Bangun Proyek PLTA Terbesar di Asia Tenggara, Cek Lokasinya

Dimana lapisan pertama, ibukota nusantara dibantu infrastruktur pasif yakni Multi Utility Tunnel (MUT) dalam pengelolaan jaringan energinya.

Kemudian lapisan berikutnya, proyek IKN di Kalimantan Timur didukung dengan infrastruktur aktif seperti menara BTS 5G NSA serta jaringan fiber optik kabel.

Hal ini diharapkan bisa membantu kemudahan pengintegrasian data dalam mengimplementasikan kinerja tata kelolanya.

Selanjutnya untuk lapisan ketika dan terakhir, pengelolaan limbah berbasis sensor dan IoT didampingi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membuat proyek IPAL masuk dalam bagian dari 6 domain aplikasi kota cerdas.

BACA JUGA:Umpan Mancing Pakai Ongol-ongol Wangi dan Amis, Tak Disangka Bakal Dapat Banyak Ikan

Khusus untuk proyek limbah ini, tentunya akan melibatkan sistem smart waste management seperti Smart Bin, Smart Waste Fleet dan prinsip 3R berbasis IoT.

Pemerintah juga akan menerapkan sistem SCADA yang berfungsi memantai gerak data penyaluraan air limbah agar mitigasi dan pemeliharaan infrastruktur bisa terpantau.

Adanya teknologi IoT dalam proyek IPAL di IKN disebut sebagai titik krusial suksesnya akses data dan informasi yang pengolahan datanya serva digital.

Sehingga perusahaan Dubai digaet untuk memuluskan proyek IPAL berbasis teknologi canggih berlapis ini.

BACA JUGA:Kick-off Timnas Indonesia vs Irak Dimajukan Jadi Pukul 16.00, PSSI: Permintaan Shin Tae-yong

Jadi, nantinya IoT memiliki banyak peran dalam pengelolaan limbah serta akan dipasang sensor canggih.

Sedangkan perusahaan Dubai yang bakal terlibat dalam pengelolaan limbah di IKN yakni Envirol, yang tak lain bagian dari Arsekal Group.

Pengalaman mumpuni yang dimilikinya di bidang teknologi canggih pengelolaan limbah, menjadi harapan besar dalam menciptakan ibukota Nusantara benar-benar berbasis konsep Smart City dan Eco-Friendly.

Informasi lainnya, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono menarget proyek IPAL senilai Rp638 Miliar ini akan beroperasi pada Agustus 2024.

BACA JUGA:Alasan PSSI Pilih Tanzania Sebagai lawan Uji Coba Timnas Indonesia, Bentuk Pembalasan Kepada FAM Malaysia?

Basuki menekankan agar proyek ini tidak molor, termasuk juga dengan proyek TPST yang digarap secara bersamaan.

Sebagai bocoran informasi, pemerintah RI membangun infrastruktur IPAL ini di tiga lokasi yang berbeda.

Kapasitas pengolahan harian dari IPAL ini diproyeksikan sebesar 5000 meter kubik.

IPAL ini juga nantinya bakal digunakan untuk menampung limbah dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

BACA JUGA:Lowongan Kerja Bulan Mei 2024: Peluang Karir PT Mayora Indah Tbk Tersedia 3 Posisi Jabatan Menarik

Proyek ini telah dimulai sejak Desember 2023, dan per Januari 2024 telah memasuki progres sebesar 14,56 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: