Honda

Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

Dunia mengecam serangan bom yang dilakukan Israel ke kamp pengungsian di Rafah pada Minggu Malam. Setidaknya ada 45 orang tewas dan 200 lainnya mengalami luka. Sebagian besar korban serangan tersebut adalah wanita dan anak-anak serta orang tua lanjut us-kolase-

BACA JUGA:Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Stop Serang Rafah Palestina

BACA JUGA:Spekulasi Agen Israel di Balik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Kian Kencang, Ini Kata Analis Militer

Israel juga mendapat sebutan sebagai penjahat dari negara Amerika Chili, Presiden Gabriel Boric secara terang-terangan memberikan label tersebut di postingan Instagramnya.

Uni Afrika turut mengecam dengan mengatakan serangan Israel mengerikan.

Terlebih lagi dengan jatuhnya korban tewas anak-anak.

Kesatuan negara Afrika juga menyebut Tel Aviv telah menghina keputusan internasional.

BACA JUGA:Israel Was-was, Musuh Bebuyutannya Gantikan Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi

BACA JUGA:Hamas Setuju Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Besar-besaran Rafah

"Negara Israel terus melanggar hukum internasional tanpa mendapat hukuman dan menghina keputusan ICJ dua hari lalu yang memerintahkan diakhirinya aksi militer Israel," ujar Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat di X.

"Perintah ICJ (Pengadilan Tinggi PBB) harus segera ditegakkan jika ingin tatanan global terwujud," lanjutnya.

Sementara itu, Amerika Serikat yag merupakan sekutu terbesar Israel tak memberikan kecaman.

Akan tetapi pemerintah AS mengatakan Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

BACA JUGA:Usianya Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Jadi Manusia Paling Tajam di Liga Arab Saudi

BACA JUGA:Ngobrol Bareng Tukang Servis Legend DI internasional Plaza Palembang, Ungkap Pentingnya Anti Gores Dilayar Hp

"Seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: