Honda

Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

Dunia mengecam serangan bom yang dilakukan Israel ke kamp pengungsian di Rafah pada Minggu Malam. Setidaknya ada 45 orang tewas dan 200 lainnya mengalami luka. Sebagian besar korban serangan tersebut adalah wanita dan anak-anak serta orang tua lanjut us-kolase-

PALPRES.COMDunia mengecam serangan bom yang dilakukan Israel ke kamp pengungsian di Rafah pada Minggu Malam.

Setidaknya ada 45 orang tewas dan 200 lainnya mengalami luka.

Sebagian besar korban serangan tersebut adalah wanita dan anak-anak serta orang tua lanjut usia.

Tindakan Israel dalam melancarkan serangan bom tersebut mendapat kecaman dari banyak kepala negara dunia.

BACA JUGA:MAKIN PANAS! Pecah Bentrok antara Tentara Mesir dan Israel di Rafah Palestina

BACA JUGA:Ngeri! Israel Bombardir Kamp Pengungsi di Rafah, Korban Sipil Berjatuhan, Netanyahu Bilang Kesalahan Tragis

Salah satunya dari Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan dia "marah" atas serangan terbaru Israel tersebut.

"Operasi ini harus dihentikan.

Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell menegaskan keputusan ICJ Pengadilan Tinggi PBB) harus dihormati.

BACA JUGA:PANAS! ZIONIS MEMALUKAN! Ucap Menlu Spanyol Jose Manuel Albares, Israel Balas Terimakasih!

BACA JUGA:Israel Bom Kamp Pengungsi, Puluhan Anak-anak dan Perempuan Warga Rafah Tewas

Sedangkan Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin menyebutkan yang dilakukan Israel adalah biadab.

"Hukum kemanusiaan internasional berlaku untuk semua orang, juga untuk perilaku perang Israel," ujar Baerbock.

"Selain kelaparan, penolakan untuk memberikan bantuan dalam jumlah yang cukup.

Apa yang kita saksikan tadi malam adalah hal yang biadab," ujar Martin.

BACA JUGA:Hamas Tembakan Rudal dari Rafah, Warga Israel Ketakutan

BACA JUGA:Ditinggal Mendiang Ebrahim Raisi, Iran Segera Pilih Presiden

Mesir yang berbatasan dengan wilayah Rafah juga mengutuk serangan Israel ke kamp pengungsian Rafah.

Mesir mengatakan serangan tersebut merupakan pemboman yang disengaja terhadap kamp-kamp pengungsi yang dilakukan tentara Israel.

"Pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional," tegasnya.

Kecaman juga datang dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), kedua negara ini juga mengutuk serangan Israel tersebut.

BACA JUGA:Tentara Israel Frustasi, Sebagian Ada yang Memberontak

BACA JUGA:Israel Tantang Mahkamah Internasional! Serang Sporadis Rafah Palestina

Di sisi lain, Qatar mengatakan serangan Israel terhadap Rafah dapat menghambat upaya dalam menengahi gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Palestina.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengeluarkan pernyataan keras.

Erdogan menyebut Israel seperti orang barbar dan akan meminta pertanggungjawaban atas serangan tersebut.

"Kami akan melakukan segala yang mungkin untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan pembunuh yang tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan," ucap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

BACA JUGA:Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Stop Serang Rafah Palestina

BACA JUGA:Spekulasi Agen Israel di Balik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Kian Kencang, Ini Kata Analis Militer

Israel juga mendapat sebutan sebagai penjahat dari negara Amerika Chili, Presiden Gabriel Boric secara terang-terangan memberikan label tersebut di postingan Instagramnya.

Uni Afrika turut mengecam dengan mengatakan serangan Israel mengerikan.

Terlebih lagi dengan jatuhnya korban tewas anak-anak.

Kesatuan negara Afrika juga menyebut Tel Aviv telah menghina keputusan internasional.

BACA JUGA:Israel Was-was, Musuh Bebuyutannya Gantikan Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi

BACA JUGA:Hamas Setuju Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Besar-besaran Rafah

"Negara Israel terus melanggar hukum internasional tanpa mendapat hukuman dan menghina keputusan ICJ dua hari lalu yang memerintahkan diakhirinya aksi militer Israel," ujar Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat di X.

"Perintah ICJ (Pengadilan Tinggi PBB) harus segera ditegakkan jika ingin tatanan global terwujud," lanjutnya.

Sementara itu, Amerika Serikat yag merupakan sekutu terbesar Israel tak memberikan kecaman.

Akan tetapi pemerintah AS mengatakan Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

BACA JUGA:Usianya Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Jadi Manusia Paling Tajam di Liga Arab Saudi

BACA JUGA:Ngobrol Bareng Tukang Servis Legend DI internasional Plaza Palembang, Ungkap Pentingnya Anti Gores Dilayar Hp

"Seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.

"Kami secara aktif melibatkan IDF dan mitranya di lapangan untuk menilai apa yang terjadi," imbuh juru bicara tersebut.

Sementara itu, menyikapi serangan yang dilakukan Israel tersebut Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada Selasa waktu AS.

Setelah serangan mematikan tentara Israel terhadap kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza Selatan Palestina. Pertemuan tertutup itu diminta oleh Aljazair, yang saat ini merupakan anggota tidak tetap dewan tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: