Honda

Kondisi Terkini Rafah Usai Serangan Brutal Israel ke Kamp Pengungsi, Seperti Neraka

Kondisi Terkini Rafah Usai Serangan Brutal Israel ke Kamp Pengungsi, Seperti Neraka

Benar-benar memilukan kondisi Rafah usai serangan brutal Israel ke kamp pengungsi, seperti neraka di bumi. --

PALPRES.COM - Serangan biadap Israel ke kamp pengungsi di Kota Rafah telah menyebabkan kota itu seperti neraka

Sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan udara brutal Israel. 

Tenda-tenda terbakar akibat bombardir rudal-rudal zionis. 

Menyisakan asap, besi-besi bengkok dan barang-barang pengungsi yang habis terlalap api. 

BACA JUGA:Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

BACA JUGA:MAKIN PANAS! Pecah Bentrok antara Tentara Mesir dan Israel di Rafah Palestina

Israel kembali melancarkan serangan udara ke Rafah pada tanggal 26 Mei 2024.

Serangan rudal Israel menghantam area Tel As-Sultan di Rafah bagian barat. 

Serangan ini menambah deretan panjang konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina.

Api berkobar hebat usai serangan tersebut.

BACA JUGA:Ngeri! Israel Bombardir Kamp Pengungsi di Rafah, Korban Sipil Berjatuhan, Netanyahu Bilang Kesalahan Tragis

BACA JUGA:Israel Bom Kamp Pengungsi, Puluhan Anak-anak dan Perempuan Warga Rafah Tewas

Menghancurkan bangunan dan menyebabkan kepanikan warga.

Area yang diserang adalah wilayah yang diperuntukkan bagi pengungsi Palestina.

Serangan ini menambah penderitaan warga Palestina yang sudah lama menderita akibat konflik berkepanjangan.

Dalam gambar yang diambil dari sebuah video, terlihat kobaran api melalap wilayah Tel As-Sultan, memperlihatkan betapa dahsyatnya dampak serangan tersebut.

BACA JUGA:Hamas Tembakan Rudal dari Rafah, Warga Israel Ketakutan

BACA JUGA:Israel Tantang Mahkamah Internasional! Serang Sporadis Rafah Palestina

Penduduk Rafah kini harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah reruntuhan.

Mereka hidup di tengah ancaman serangan yang sewaktu-waktu terjadi. 

Serangan Israel ke wilayah Gaza, termasuk Rafah, sering kali menyasar kawasan padat penduduk dan menyebabkan banyak korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang parah. 

 

Tidak Ada Tempat Aman di Rafah

Pengungsi Rafah mengatakan, mereka tidak memiliki tempat untuk aman untuk berlindung.

Duduk di samping jenazah kerabatnya, Abed Mohammed Al-Attar mengatakan, Israel berbohong ketika mereka memberitahu warga daerah barat Rafah aman. 

Saudara laki-lakinya, ipar perempuannya dan beberapa kerabatnya tewas dalam kebakaran yang disebabkan serangan udara Israel itu.

"Tentara adalah pembohong. Tidak ada keamanan di  Gaza, tidak ada keamanan, tidak bagi anak-anak, bagi orang lanjut usia, atau perempuan, di sini ia (saudara saya) bersama istrinya, mereka syahid," kata Al-Attar pada Senin, 27 Mei 2024.

"Apa yang mereka lakukan hingga pantas menerima ini? Anak-anak mereka menjadi yatim-piatu," tambahnya.

Begitu banyak korban berjatuhan sampai-sampai sejumlah rumah sakit di Rafah tidak mampu menampungnya. 

Rumah sakit lapangan Komite Palang Merah Internasional juga sudah tidak sanggup merawat korban luka.

Petugas medis mengatakan beberapa dipindahkan ke rumah sakit di Khan Younis di Gaza utara.

Badan bantuan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mengatakan, situasi di Rafah mengerikan. 

"Gaza merupakan neraka di bumi, gambar-gambar semalam merupakan bukti lain dari itu," kata UNRWA di media sosial X.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sudah lebih dari 36 ribu rakyat Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza sejak bulan Oktober lalu. 

Israel mengatakan mereka ingin menumpas Hamas yang bersembunyi di Rafah dan menyelamatkan sandera yang ditawan dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu yang ditahan di sana.

Namun masyarakat internasional mengecam Israel atas kegagalannya mengampuni nyawa warga sipil. 

“Selain kelaparan, penolakan untuk memberikan bantuan dalam jumlah yang cukup, apa yang kita saksikan tadi malam adalah hal yang biadab,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Maartin.

Media pemerintah Mesir mengatakan Kairo mengutuk “pengeboman yang disengaja oleh militer Israel terhadap tenda-tenda para pengungsi.” 

Mesir mengatakan serangan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Arab Saudi juga mengutuk serangan Israel dan Qatar mengatakan serangan ke Rafah dapat menghalangi upaya memediasi gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Sejak 6 Mei lalu tank-tank Israel menyisir di sekitar Rafah, dekat titik penyeberangan dari Gaza ke Mesir, dan telah memasuki beberapa distrik di bagian timur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: