Honda

WHO Terkendala Pengiriman Pasokan Medis ke Gaza, Imbas Serangan Militer Israel ke Rafah

WHO Terkendala Pengiriman Pasokan Medis ke Gaza, Imbas Serangan Militer Israel ke Rafah

WHO Terkendala Pengiriman Pasokan Medis ke Gaza, Imbas Serangan Militer Israel ke Rafah -kolase-

PALPRES.COM- Organisasi Kesehatan dunia (WHO) mengalami kendala dalam mengirimkan pasokan medis ke Gaza imbas serangan bombardier Israel ke wilayah Rafah

Hal tersebut disampaikan oleh Perwakilan WHO untuk Gaza dan Tepi Barat, Richard Peeperkorn. 

Rafah merupakan pintu masuk Utama bantuan kemanusiaan sebelum Israel meningkatkan serangan militer di Perbatasan Gaza awal bulan Mei lalu dan mengambil alih penyeberangan dari sisi Palestina

"Hampir 100 persen perbekalan kesehatan, obat-obatan penting, peralatan, semuanya sebenarnya berasal dari Al-Arish (di Mesir) melalui penyeberangan Rafah,"ungkap Peeperkorn Selasa 28 Mei 2024. 

BACA JUGA:Zona Aman Hancur Terbakar dan Jatuh Korban Jiwa, Israel Tetap Bantah Serang Zona Pengungsi di Rafah

BACA JUGA:Israel Kembali Bom Tenda Pengungsi di Rafah, Serangan Ketiga Dalam 48 Jam terakhir

Pasca penutupan Rafah, WHO hanya mampu mengirimkan tiga truk pasokan medis via Kerem Shalom, penyeberangan dari Israel. 

Saat ini kondisi Rafah semakin setelah militer Israel melancarkan serangan ke Zona pengungsi Palestina di Rafah, jalur Gaza bagian selatan. 

Bahkan Rumah sakit di Rafah terancam berhenti berfungsi dan mengalami lonjakan kasus kematian apabila Israel melancarkan serangan penuh ke Gaza Selatan. 

Peeperkorn mengungkapkan, apabila terjadi serangan penuh di Gaza Selatan, akan ada lonjakan kematian dan morbiditas yang besar, meskipun pihaknya telah menyiapkan rencana darurat untuk perawatan pasien di serangkaian rumah sakit.

BACA JUGA:Tank Israel Masuki Pusat Kota Rafah, Hamas Berikan Perlawanan Sengit

BACA JUGA:Turki Murka!, Kecam Serangan Israel Ke Rafah, Erdogan samakan Netanyahu Dengan Pemimpin Nazi!

"Jika serangan terus berlanjut, kami akan kehilangan rumah sakit terakhir di Rafah," kata dia. 

Dari tiga rumah sakit di Rafah, hanya satu yang hampir tidak berfungsi. Ia mengatakan, RS El-Najar yang sebelumnya melayani 700 pasien cuci darah kini sudah tidak beroperasi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: