Honda

Penduduk Gaza Dijanjikan Visa oleh Pemerintah Kanada, Hanya Berlaku untuk 5.000 Orang

Penduduk Gaza Dijanjikan Visa oleh Pemerintah Kanada, Hanya Berlaku untuk 5.000 Orang

Penduduk Gaza Dijanjikan Visa oleh Pemerintah Kanada, Berlaku untuk 5.000 Orang-kolase-

PALPRES.COM- Pemerintah Kanada akan memberikan visa sementara yang berlaku untuk 5.000 penduduk Gaza.

Pemberian visa ini merupakan program khusus untuk prioritas bagi penduduk yang tinggal di wilayah perang yang berada di Gaza.

Visa yang diberikan oleh pemerintah Kanada ini dari jumlah memang mengalami peningkatan.

Menurut keterangan Kementerian Imigrasi Kanada, awalnya pemberian ini hanya 1.000 visa.

BACA JUGA:Fakta Baru, Israel Gunakan Senjata Mematikan Buatan AS saat Serangan Militer ke Rafah

BACA JUGA:Militer Israel Kembali Gempur Rafah, 12 Warga Sipil Palestina Tewas Akibat Serangan Udara

“Pergerakan keluar dari Gaza memang saat ini kurang memungkinkan, karena kondisi dan situasi bisa berubah sewaktu-waktu,” ujar Menteri Imigrasi Kanada Marc Miller.

Dengan peningkatan batas, pemerintah Kanada juga siap memberikan bantuan ke lebih banyak orang sesuai dengan perkembangan kondisi yang terjadi.

Namun yang terjadi saat ini, penduduk gaza yang akan keluar dari wilayahnya sangat sulit.

Karena penduduk yang akan meninggalkan Gaza harus mendapat izin dari Israel.

BACA JUGA:Ramai Seruan All Eyes on Rafah' di Media Sosial, Ini Makna dan Penjelasannya

BACA JUGA:All Eyes on Rafah: Kamp Pengungsi Rafah Seperti Lautan Api, Israel Tetap Ngeles Walau Dunia Mengecam Keras

Bahkan salah satu serangan Israel melalui udara mengakibatkan kebakaran besar.

Dengan menewaskan sebanyak 45 orang yang berada di sebuah kamp tenda di kota Rafah Gaza.

Kondisi ini lantas membuat protes dari para pemimpin global atas serangan yang terjadi.

Selain itu, pemerintah Kanada juga sudah membagikan nama-nama penduduk Gaza yang melalui tahap pemeriksaan awal.

BACA JUGA:Slogan ‘All Eyes on Rafah’ Jadi Trending Topic Dunia dan Media Sosial, Ini Artinya

BACA JUGA:Tentara Israel Sibuk Bombardir Rafah, Warganya Serbu Masjid Al Aqsa

Dengan diajukan kepada otoritas setempat untuk menjamin keluarnya mereka.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Imigrasi Kanada merilis data ada sebanyak 448 warga Gaza yang sudah mengantongi visa sementara.

Termasuk juga sebanyak 254 orang yang berdasarkan kebijakan publik.

Dan diketahui saat ini sebanyak 41 orang telah tiba di Kanada.

BACA JUGA:WHO Terkendala Pengiriman Pasokan Medis ke Gaza, Imbas Serangan Militer Israel ke Rafah

BACA JUGA:Zona Aman Hancur Terbakar dan Jatuh Korban Jiwa, Israel Tetap Bantah Serang Zona Pengungsi di Rafah

Tank Israel Masuki Pusat Kota Rafah

Di tengah kutukan dunia internasional, diketahui tank Israel masuki pusat Kota Rafah, bagian Selatan Gaza, Palestina.

Tank-tank tersebut menurut informasi, bagian dari Brigade Tank 401, Brigade Nahal, Brigade ke-12, dan Brigade Baysalah

Ketiga brigade ini, sebelumnya terlibat dalam baku tembak dengan pejuang Hamas dalam beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA:Israel Kembali Bom Tenda Pengungsi di Rafah, Serangan Ketiga Dalam 48 Jam terakhir

BACA JUGA:Tank Israel Masuki Pusat Kota Rafah, Hamas Berikan Perlawanan Sengit

Tank-tank Israel tersebut, tampak unjuk kekuatan di seputar landmark Kota Rafah, Masjid Al-Awda.

Selain itu, di dekat Rafah militer Israel juga mengerahkan tank-tank yang bisa dikendalikan dari jarak jauh

Walau terkait hal itu, masih buruh konfirmasi lebih lanjut terkait fakta dan kebenarannya

Namun, juru bicara Militer Israel telah memastikan telah mengerahkan beberapa brigade IDF untuk mulai mengintervensi ke dalam Kota Rafah, Selasa 28 Mei 2024

BACA JUGA:Turki Murka!, Kecam Serangan Israel Ke Rafah, Erdogan samakan Netanyahu Dengan Pemimpin Nazi!

BACA JUGA:Kondisi Terkini Rafah Usai Serangan Brutal Israel ke Kamp Pengungsi, Seperti Neraka

Pergerakan tank-tank Israel tersebut, mendapatkan perlawanan secara sporadis para pejuang Hamas.

Masuknya tank-tank Pasukan Pertahanan Israel atau IDF ke pusat kota, semakin membuat ketakutan pada warga sipil dan penduduk Kota Rafah

Mereka pun berusaha melarikan diri dari pasukan IDF, menuju sejumlah titik yang dianggap aman di Kota Rafah

Mulai dari kawasan pengungsian di Al-Mawasi, Khan Yunis, dan yang ada di setiap penjuru Jalur Gaza tengah

BACA JUGA:Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

BACA JUGA:MAKIN PANAS! Pecah Bentrok antara Tentara Mesir dan Israel di Rafah Palestina

Sementara itu, perlawanan sengit tetap dilakukan oleh Militan Hamas

Hamas berjanji akan kembali menghadirkan ‘neraka’ bagi brigade tank Israel, yang sudah menyentuh pusat Kota Rafah

Sebelumnya, Minggu 26 Mei 2024, pasukan IDF melakukan serangan brutal ke sejumlah titik Kota Rafah

Bahkan, beberapa kamp pengungsi yang didalamnya banyak warga sipil Palestina pun dijadikan sasaran

BACA JUGA:Ngeri! Israel Bombardir Kamp Pengungsi di Rafah, Korban Sipil Berjatuhan, Netanyahu Bilang Kesalahan Tragis

BACA JUGA:Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Stop Serang Rafah Palestina

Salah satu penyerangan udara Israel yang sangat brutal, adalah saat membom Kamp Tel Al-Sultan di Kota Rafah, Palestina

Serangan tersebut menyebabkan kobaran hebat api melahap seisi Kamp Tel Al-Sultan.

Sehingga puluhan pengungsi yang terdiri dari anak-anak dan wanita, tewas terbakar hidup-hidup.

Serangan brutal militer Israel itu, langsung mendapatkan kecaman dari dunia internasional.

BACA JUGA:Hebat! Di Depan Pemimpin Arab, Presiden China Akui Negara Palestina

BACA JUGA:Daftar Negara Diprediksi Bakalan Hilang dari Peta Dunia di Masa Depan, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Karena menyerang para pengungsi dari warga sipil, melanggar hukum internasiona.

Untuk itu, masyarakat internasional mendesak militer Israel agar segera menghentikan kampanye militer mereka di Rafah, Palestina.

Namun kecaman dan kutukan dunia internasional, tak dihiraukan oleh Pasukan IDF

Mereka tetap saja melakukan serangan sporadis di sejumlah titik di Kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Korban warga sipil semakin banyak berjatuhan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: