Tak Bisa Kalahkan Hamas, Netanyahu Ditinggal Menterinya
Benny Gantz resi hengkang dari Kabinet Perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Tampak Benny Gantz dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden-IG@gantzbe-Instagram
Soalnya, Benny Gantz memperkirakan perang masih akan berlangsung lama.
Benny Gantz juga minta Netanyahu agar menetapkan tanggal pemilu.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Penerimaan Besar-besaran BUMN PT Bank Rakyat Indonesia untuk Semua Jurusan!
BACA JUGA:Mental Sempat Drop, Begini Kondisi Ernando Ari Jelang Timnas Indonesia vs Filipina
Soalnya menurut Gantz, saat ini Israel mustahil meraih kemenangan total di Gaza.
“Pemerintah Israel harus utamakan pembebasan sandera Hamas ketimbang mementingkan kepentingan politik,” tegas Benny Gantz.
Masuknya Benny Gantz di Kabinet Perang Netanyahu, ditujukan guna meningkatkan citra Israel di mata mitra internasional.
Karena Gantz memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara sekutuh Israel, terlebih lagi Amerika Serikat.
Mundurnya Benny Gantz, tak serta merta membuat Kabinet Perang Benjamin Netanyahu jatuh.
Soalnya, kubu Benjamin Netanyahu masih menguasai 64 dari 120 kursi parlemen.
Namun pengunduran Benny Gantz dari Kabinet Benjamin Netanyahu, menunjukkan jika di dalam Pemerintahan Darurat Israel serang sudah tidak kompak lagi.
Dengan hengkangnya Benny Gantz, maka Benjamin Netanyahu akan kian bergantung dengan sekutu sayap kanan yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
BACA JUGA:BERSIAP! Akhir Juni Ini Akan Ada 4 BLT yang Dicairkan Pemerintah, Intip Daftarnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: