Honda

Pimpin Rembuk Stunting, Pj Bupati Banyuasin Minta Keseriusan dan Komitmen Para Stakeholder

Pimpin Rembuk Stunting, Pj Bupati Banyuasin Minta Keseriusan dan Komitmen Para Stakeholder

Foto bersama usai prosesi penandatanganan secara simbolis kesepakatan dan komitmen bersama rembuk stunting Kabupaten Banyuasin, yang ditandatangani Pj Bupati Banyuasin, Kapolres, Dandim, dan KPD Banyuasin. -SMSI-

BANYUASIN, PALPRES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, Jumat 13 Juni 2024 lalu menggelar rapat dan rembuk stunting bersama di Ruang Rapat Guest House Rumah Dinas Bupati Banyuasin .

Rembuk stunting bersama tersebut digelar, dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Banyuasin.

Rembuk stunting bersama tersebut dihadiri sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Banyuasin dan dan Camat se-Banyuasin.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Banyuasin H. Hani S Rustam, SH.

BACA JUGA:Final Pertandingan Gaplek Diskominfo Palembang Bertabur Hadiah, Pemenang Dapat Hadiah dan Uang Tunai

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Yakult Indonesia Persada Juni 2024 Untuk SMA SMK Sederajat Ini Fasilitasnya

Dalam rapat itu, dibahas langkah konkret untuk peningkatan koordinasi serta kolaborasi, dalam penurunan angka stunting di Bumi Sedulang Setudung.

Pj Bupati Banyuasin H. Hani S Rustam, SH dalam arahanny,a meminta kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Banyuasin, bersama-sama dengan bidan desa, petugas gizi Puskesmas, petugas KB, Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk melakukan penelusuran dan menemukan bayi/ balita yang berisiko stunting serta keluarga berisiko stunting.

Sehingga keberadaan mereka bisa terdeteksi dengan cepat, agar bisa segera ditanangani.

Pj Bupati Banyuasin H. Hani S Rustam meminta para Camat selaku Ketua TPPS Kecamatan, memfasilitasi, mengkoordinir dan memastikan intervensi baik spesifik maupun sensitif terakomodir.

BACA JUGA:5 Hal Penting Agar Usaha Rental Mobil Tetap Aman Terlindungi

BACA JUGA:Sang Juara 2024, Soal-soal Panjang Menjebak Peserta dari SMK Negeri 7 Palembang

Pj Bupati Banyuasin mengharapkan semua pemangku kepentingan dapat mengambil perannya masing-masing terkait upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Banyuasin.

Khususnya dengan meniru praktik baik yang telah dilakukan di daerah-daerah lain dalam penurunan angka stunting.

Serta menciptakan inovasi baru, sehingga percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banyuasin dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Pj Bupati Banyuasin H. Hani S Rustam mengajak semua komponen masyarakat Banyuasin untuk bersinergi, saling berjibaku melaporkan data yang konkeit dan sesuai dengan tupoksi.

BACA JUGA:SSDM Polri gelar He for She Award, Wujud Komitmen dan Dukungan Terhadap Perempuan di Lingkungan Polri

BACA JUGA:Berkunjung ke Mall Palembang Indah Mall, Inilah 6 Rekomendasi Tempat Makan yang Sedap

“Ayo kita bersinergi untuk melaporkan data yang konkret dan sesuai dengan tupoksi,” ujar Pj BUpati Banyuasin.

Pj Bupati Banyuasin juga menvatakan, hendaknya sejak dini strategi dan sinergi disusun, sehingga semua lini bisa bergerak cepat dalam upaya penanganan penurunan stunting di Kabupaten Banyuasin.

“Jangan lupa, upayakan untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak serta lakukan evaluasi dan laporkan,” tegasnya.

Diketahui, dalam rapat dan rembuk stunting bersama tersebut, dilaksanakan juga prosesi penandatanganan secara simbolis kesepakatan dan komitmen bersama rembuk stunting Kabupaten Banyuasin.

BACA JUGA:Sempat Turun, Harga Emas Antam di Palembang Hari Ini 15 Juni 2024 Meroket Lagi

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru Erigo Indonesia untuk Lulusan SMA SMK Sederajat, Cek Persyaratannya di Sini

Komitmen itu ditandatangani oleh Pj Bupati Banyuasin, Kapolres, Dandim, dan KPD Banyuasin.  

Apa itu Stunting?

Sebagaimana dikutip dari laman wikipedia, Stunting adalah keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak. Penyebab utama penyakit tengkes adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama. 

Pemberhentian pertumbuhan meliputi pertumbuhan tubuh dan otak. Penyakit tengkes menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak-anak lain yang seusia dengannya. 

BACA JUGA:5 Kriteria Masyarakat Ini Bisa Dapat Bansos Dalam Bentuk BLT Rp1.500.000 Pada Juli Mendatang

BACA JUGA:5 Hp Samsung Galaxy Seri A Harganya Terjun Bebas, Seri A55 5G Segini Harganya Sekarang?

Penyakit tengkes juga menyebabkan keterlambatan perkembangan cara berpikir.

Kondisi stunting dapat dilihat dari hasil pengukuran panjang badan menurut umur (PB/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U) di bawah 2 Standar Deviasi menurut standar WHO.

Stunting pada anak merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan akibat yang tidak dapat diubah, seperti cacat mental dan fisik.

Faktor risiko stunting ditemukan adalah berat badan lahir rendah, durasi menyusui yang singkat, status kesehatan ibu yang buruk, dan praktik pemberian makanan pendamping ASI yang tidak memadai.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: