Tandatangani Petisi! 31 Nakes Tuntut Kepala Puskesmas Sungai Lumpur OKI Dicopot
Perwakilan tenaga kesehatan dibawah naungan Puskesmas Sungai Lumpur membentangkan spanduk tuntutan mundur pimpinan mereka-PALPRES.COM-
KAYUAGUNG, PALPRES.COM - Sebanyak 31 tenaga kesehatan (Nakes) di wilayah Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menuntut Kepala Puskesmas Sungai Lumpur, RA agar dicopot dari jabatannya.
Tuntutan ini dilayangkan sebanyak 31 tenaga kesehatan di bawah naungan Puskesmas Sungai Lumpur dengan menandatangani surat petisi, Rabu 3 Juli 2024.
Dalam surat petisi tersebut, disampaikan sejumlah keluhan dari para Nakes ini terhadap pimpinan Kepala Puskesmas Sungai Lumpur yang telah menjabat sejak 2022 lalu.
YN, salah satu staf di Puskesmas Sungai Lumpur menuturkan, awal mula permasalahan ini terjadi sejak Puskesmas Sungai Lumpur dipimpin oleh RA.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Astra International Tbk untuk Fresh Graduate Lulusan D3, Ini Syaratnya
Selama ini, kata YN, para tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Sungai Lumpur tidak pernah mendapatkan insentif yang bersumber dari dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK).
"Kalau ditotalkan sejak RA menjabat, dana BOK yang tidak dibagikan kepada para tenaga kesehatan di Puskesmas Sungai Lumpur maupun 8 desa di wilayah Kecamatan Cengal berjumlah ratusan juta," ungkap YN kepada wartawan.
YN merincikan, untuk korim (koordinator imunisasi) dana pertemuan sudah ada SPJ (surat perintah jalan) dari Dinas Kesehatan untuk dicairkan uang BOK, tapi pimpinan tidak mau memberikan.
Kemudian transport pelayanan kesehatan masyarakat ke desa-desa, biaya speedboat menggunakan dana pribadi nakes, tapi kenyataannya sudah dianggarkan dalam dana BOK dan itu dikirim ke anak dari pimpinan Kepala Puskesmas Sungai Lumpur untuk kepentingan pribadi.
BACA JUGA:TERBARU! BPS Rilis Inflasi di OKI Stabil Dibawah Target Nasional
"Pimpinan Puskesmas Sungai Lumpur juga tidak pernah menjelaskan tugas dan fungsi masing-masing staf puskesmas dan bidan desa," bebernya.
Selanjutnya transport pengambilan obat menggunakan uang sendiri untuk dikirim ke Sungai Lumpur, memang tidak ada dalam anggaran BOK, namun bisa dialihkan alihkan karena untuk kepentingan puskesmas.
"Sebab buktinya, dana yang lain bisa dialihkan, tapi untuk keperluan pribadi kepala puskesmas," tandasnya.
Bahkan, seluruh staf puskesmas telah dibuatkan rekening BNI secara kolektif, tapi banyak yang rekeningnya tidak bagikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: