Honda

Ini Penyebab Nilai Ekspor Karet dan Kayu di Sumatera Selatan Turun

Ini Penyebab Nilai Ekspor Karet dan Kayu di Sumatera Selatan Turun

Nilai Ekspor untuk Komoditas Karet dan Kayu Mengalami Penurunan di Sumatera Selatan pada Tahun 2024.-Foto Freepik-

PALEMBANG, PALPRES.COM- Nilai ekspor komoditi karet dan kayu di Sumatera Selatan mengalami penurunan hingga mencapai 13,08 persen secara year on year (yoy).

Hal itu diketahui dari Badan Pusat Statistik atau BPS Sumatera Selatan merilis laporan perkembangan ekspor untuk periode Mei sampai Juni 2024.

Dari data BPS Sumatera Selatan sendiri nilai ekspor untuk tahunan pada 2024 ini itu sangat rendah bila dibandingkan pada tahun 2023 lalu.

“Ya benar rendah pada tahun 2024 ini kalau kita lihat pada tahun lalu,” kata Kepala BPS Sumatera Selatan, Moh Wahyu Yulianto.

BACA JUGA:GAWAT! Nilai Ekspor Karet dan Kayu Sumsel Turun Drastis, Ada Apa Ya?

BACA JUGA:GAWAT! Petani Karet OKU Timur Mulai Resah, dikarenakan Karet Hasil Panen Selalu Kemalingan

Disamping itu juga, Wahyu pun menerangkan, penurunan tidak hanya untuk komoditas ekspor Sumatera Selatan seperti karet atau pun kayu.

Akan tetapi untuk ekspor komoditas batu bara dan lignit mengalami peningkatan meskipun tidak begitu sigifikan hanya tipis untuk month to month dengan akan sebesar 18 persen.

“Untuk menurunnya ekspor yoy itu bisa disebabkan karena turunnya juga ekspor non migas dan migas hingga 11,15 persen dan 36,83 persen,” ungkap Wahyu.

Sedangkan kalau dilihat secara yoy memang Sumatera Selatan turun akan tetapi nilai ekspor untuk Mei 2024 lalu itu mengalami peningkatan menjanjikan senilai USD ($)504,51 juta atau naik sebesar 18,34 persen.

BACA JUGA:Sinergi Kirana Megatara Buka Depo Telapak Tani, Petani Karet di Banyuasin Auto Tersenyum Lebar

BACA JUGA:4 Cara Jitu Merawat Tanaman Hias Karet Kebo, yuk Simak Ulasannya

Angka itu sendiri dibantu dengan kenaikan nilai ekspor non migas mencapai 22,37 persen.

“Kalau dilihat dari tahun 2023 lalu ada USD ($)389,72 juta menjadi USD ($)476,51 juta pada tahun 2024 ini,” ucapnya.

Dia juga menjelaskan pangsa ekspor tertinggi pada Mei 2024 ke Tiongkok dengan nilai USD819,55 juta atau sebesar 35,31 persen. 

Komoditas pengiriman meliputi bubur kertas, lignit, dan batubara.

BACA JUGA:Nilai Ekspor Kilang Pertamina Plaju Tembus Rp6,8 Triliun di 2023

BACA JUGA:Vanili Kering dan Rempah Rempah Sumsel Diminati Prancis, Balai Karantina Sumsel Bantu Proses Ekspor

"Selanjutnya India sebesar USD ($)259,54 juta dan Malaysia sebesar USD ($)192,39 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 54,78 persen," pungkasnya.

Untuk diketahui apa itu nikai ekspor? Nilai Ekspor adalah nilai seluruh barang dan jasa yang diperdagangkan ke luar negeri yang ditentukan oleh permintaan luar negeri. 

Selanjutnya, nilai ekspor bersih perdagangan non migas adalah nilai ekpor untuk seluruh produk non migas yang sudah dijual ke luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: