Honda

Lukisan Gua Tertua Itu Ada di Indonesia Usia 512 Abad Letaknya Ternyata Ada di Wilayah Ini

Lukisan Gua Tertua Itu Ada di Indonesia Usia 512 Abad Letaknya Ternyata Ada di Wilayah Ini

Para Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, bersama Griffith University dan Southern Cross University baru-baru ini berhasil menemukan sebuah lukisan gua tertua di dunia di wilayah Sulawesi, Indonesia. Usia lukisan itu diperkirakan me--YT/Griffith University

PALPRES.COM - Siapa sangka? Ternyata lukisan gua tertua itu ada di Indonesia, usianya mencapai 512 Abad atau 51.200 tahun, keberadaan lukisan tersebut dapat kita temukan di wilayah Sulawesi.

Para Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, bersama Griffith University dan Southern Cross University baru-baru ini berhasil menemukan sebuah lukisan gua tertua di dunia di wilayah Sulawesi, Indonesia. 

Usia lukisan itu diperkirakan mencapai 51.200 tahun.

Tulisan tangan cadas ini terdiri dari gambarkan tiga figur yang menyerupai manusia dan mengilustrasikan sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan. 

BACA JUGA:4 Momen Spesial yang Paling Ditunggu Pada Saat HUT Kemerdekaan RI

BACA JUGA:Berikut 7 Museum Paling Terkenal di Dunia, Ada yang Resmi Dibuka Sejak Tahun 1793 loh

Temuan Lukisan tersebut terletak di gua kapur Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Adhi Agus Oktaviana, Ketua penelitian yang juga ahli seni cadas Indonesia dari BRIN, mengatakan bahwa penemuan lukisan Leang Karampaung, memiliki pengaruh penting terhadap pemahaman mengenai asal-usul seni paling awal.

Lantas bagaimana menentukan umur lukisan gua tersebut, sehingga bisa diketahui angka usianya? Tim penelitian mengaplikasikan metode analisis mutakhir dengan menggunakan ablasi laser U-series (LA-U-series). 

Metode ini bisa memperoleh pertanggalan akurat dari lapisan tipis kalsium karbonat yang terbentuk di atas seni hias tersebut.

BACA JUGA:Sebaiknya Anda Tahu! Ini 4 Fakta Menarik Seputar Museum Taman Prasasti

BACA JUGA:Selayang Padang Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau

Hasil dari metode dan analisis tersebut menunjukkan bahwa di bawah lapisan seni hias tersebut memiliki pertanggalan paling awal sekitar 51.200 tahun yang lalu. 

Dengan demikian, hal ini menjadikannya sebagai gambar hias gua tertua di dunia. 

Lebih dari itu, iini bahkan sekaligus merupakan narasi seni paling awal yang pernah ditemukan peneliti dan di analisa hingga saat ini.

Hasil analisis penemuan ini tentu saja mengejutkan, lantaran belum ada karya seni sejak zaman Es Eropa yang terkenal, apalagi umur mendekati lukisan gua Sulawesi tersbut. 

BACA JUGA:5 Sejarah Penting Pernah Terjadi di Lapangan Merdeka Kota Lubuklinggau

BACA JUGA:Masjid Megah Ini Berdiri di Arab, Namanya Diambil dari 2 Wanita Kesayangan Rasulullah, Apa Ya?

Memang sebelumnya diketahui ada beberapa temuan kontroversial di Spanyol, dan mungkin bisa jadi pengecualian. 

Penemuan ini merupakan seni cadas pertama di Indonesia dengan usia luar biasa tua dan lebih dari 50.000 tahun, kata Oktavia.

Penemuan oleh Oktaviana dan tim Griffith University ini merupakan lukisan gua yang jadi bagian indikasi penting yang bersifat sangat naratif dan tentunya menjadi bagian perjalanan budaya seni manusia awal Indonesia kala itu

Artinya bahwa Manusia sejatinya punya kemampuan berkomunikasi dengan meninggalkan tanda melalui bentuk narasi cerita sejak lebih dari 51.200 tahun. 

BACA JUGA:Berikut 4 Koleksi Benda Bernilai Sejarah di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya di Lubuklinggau

BACA JUGA:5 Peristiwa Sejarah yang Pernah Terjadi di Lapangan Merdeka Kota Lubuklinggau

Namun bukan dalam kata-kata, sehingga yang tertinggal hanyalah penggambaran dalam bentuk seni. 

Temuan ini merupakan bukti tertua yang bisa kita ketahui dari sudut pandang arkeologi.

Adam Brumm, dari Griffith’s Australian Research Centre for Human Evolution (ARCHE) turut serta dalam penelitian ini. 

Menurutnya seni hias gua ini memberi pemahaman baru terhadap signifikansi budaya bercerita dalam kaitannya dengan sejarah seni.

Dalam lukisan cadas tertua ini terdapat beberapa adegan yang bisa diketahui dengan mudah. 

Seperti gambaran interaksi manusia dan hewan, jika ditafsirkan pembuatnya seolah berusaha berkomunikasi secara narasi.

BACA JUGA:Ini loh 4 Bioskop Legendaris yang Pernah Populer di Kota Lubuklinggau Pada Zamannya

BACA JUGA:Sebaiknya Anda Tahu! Ini 3 Fakta Menarik Kota Lubuklinggau, yuk Disimak ya!

Brumm juga menyatakan bahwa ini merupakan sebuah penemuan mutakhir. 

Sebab, pandangan akademis selama ini menunjukkan bahwa lukisan gua figurative awal hanya terdiri atas panel individual tanpa memperlihatkan adegan yang jelas. 

Kemunculan representasi gambar yang memiliki cerita baru muncul kemudian dalam seni hias Eropa.

Kemudian, Kepala PR Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, Irfan Mahmud berpendapat bahwa publikasi ini sangat bermakna bagi narasi kebudayaan dunia dari berbagai aspek ilmu pengetahuan.

“Publikasi juga semakin memperkuat nilai penting warisan arkeologi Maros-Pangkep sebagai kawasan yang sangat penting dilindungi dan dimanfaatkan. 

Khususnya untuk riset, pendidikan, termasuk pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: