Honda

Pelatihan Budidaya Maggot, Menuju Budidaya Ikan yang Lebih Berkelanjutan

Pelatihan Budidaya Maggot, Menuju Budidaya Ikan yang Lebih Berkelanjutan

Arfan Abrar, SPt, MSi, PhD, dosen Peternakan dari Universitas Sriwijaya memberikan pelatihan budidaya maggot-Kilang Pertamina Plaju-

SUNGAI GERONG, PALPRES.COM- Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Barokah dan Tunas Makmur di Desa Sungai Gerong menerima pelatihan budidaya maggot sebagai alternatif pakan ikan.

Pelatihan budidaya maggot ini untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan budidaya ikan.

Pelatihan dibekali oleh Arfan Abrar, SPt, MSi, PhD, dosen Peternakan dari Universitas Sriwijaya.

Budidaya ikan, seperti patin, sering kali menghadapi tantangan besar terkait biaya pakan yang tinggi dan risiko kematian ikan yang signifikan. 

BACA JUGA:Ade Rai Bagikan Tips Hidup Sehat dan Bugar, Dorong Pekerja Kilang Pertamina Plaju Hidup Sehat

BACA JUGA:Lindungi Obvitnas, Kilang Pertamina Plaju dan Kodam II/Sriwijaya Perkuat Sinergi

Sebagai contoh, biaya pakan untuk 1.000 ekor patin selama tiga bulan bisa mencapai Rp1,5 juta.

Dengan penggunaan sekitar 100 kilogram pelet. 

Tingginya biaya ini mengurangi margin keuntungan. 

Sementara risiko kematian ikan yang bisa mencapai 20 persen menambah beban bagi para pembudidaya.

BACA JUGA:Istana Kepresidenan Cipanas Buka Lowongan Kerja Tenaga PPNPN Lulusan SMA SMK Begini Cara lamarnya!

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Ajak ILUNI UI Untuk Sumbangkan Ide Dan Inovasi Untuk dalam Pembangunan di Sumsel

Melalui pelatihan ini, Pokdakan Tunas Makmur, yang merupakan binaan dari Program CSR/TJSL Belida Musi Lestari, diajak untuk mengadopsi penggunaan maggot (larva lalat Black Soldier Fly) sebagai pakan alternatif. 

Maggot dikenal sebagai sumber protein tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: