Produksi Air Baku PDAM Tirta Randik Alami Penurunan 20 Persen, Kok Bisa? Ini Penyebabnya
Salah Satu Pelayanan Milik PDAM Tirta Randik Distribusi Air Bersih ke Rumah Warga Terdampak Kemarau. -Kominfo Muba For Palpres.com-
SEKAYU, PALPRES.COM- Produksi air baku milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Randik mengalami penurunan sebanyak 20 persen.
Penurunan itu sendiri akibat musim kemarau yang telah melanda Kabupaten Muba beberapa bulan ini.
Hal itu menyebabkan turunnya debit air di sungai yang menjadi sumber utama air baku PDAM Tirta Randik untuk disalurkan ke para pelanggan.
Demikian disampaikan Direktur Utara Azmi Julian pada Rabu 7 Agustus 2024.
BACA JUGA:Imbas Gangguan Jaringan Transmisi PLN, PDAM Tirta Musi Palembang Tidak Dapat Beroperasi
Azmi menjelaskan, penurunan itu dampak kemarau yang saat ini masih terjadi.
Meskipun begitu, produksi mengalami penurunan tetapi untuk konsumsi air oleh pelanggan meningkat sekitar 10 persen dari hari biasanya bila tidak kemarau.
“Memang efek kemarau sudah terasa namun untuk sumber air baku bagi unit-unit di setiap kecamatan melalui sungai. Insyaallah belum memberikan efek parah,” kata Azmi.
Hanya saja, bila selama 3 bulan ini tidak turun hujan dan masih kemarau produksi unit PDAM yang mana air bakunya dari sungai Batang Hari, Lalan, dan Musi pun pasti akan stop.
BACA JUGA:Keruhnya Air PDAM Tirta Raja Ramai di Medsos, Pj Bupati Bilang Begini
BACA JUGA:Sekda Minta PDAM Tirta Radik Sekayu Tingkatkan Pelayanan Terhadap Masyarakat Muba
“Saat ini yang terdampak drastis itu berada di Kecamatan Plakat Tinggi, karena untuk distribusi air pelanggan itu sumber air bakunya dari embung,” ujarnya.
Bilamana selama 2 pekan ini tidak turun hujan, unit yang ada di Kecamatan Plakat Tinggi nanti akan stop operasi pengiriman air ke pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: