Jelang Serang Israel, Iran Persiapkan Bom Nuklir? Ini Faktanya
Informasi kembalinya Iran melakukan pengayaan nuklir untuk bom daya ledak tinggi. Tampak diduga instalasi nuklir milik Iran.-Tangkapan Layar X @NMkherjee6-
Penampakan dari udara fasilitas nuklir milik Iran di daerah Natanz-Tangkapan Layar X @HanShawnity-
Selanjutnya, pekerjaannya pembuatan detonator nuklir ini berada di bawah pengawasan langsung Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Sementara kemampuan tempur Angkatan Laut Pengawal Revolusi Iran (IRGCN) saat ini kian dahyat, dengan rudal jelajah baru yang dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi yang tidak dapat terdeteksi.
BACA JUGA:Pemkot ubuklinggau Jadikan HUT Kemerdekaan RI Ke- 79 Sebagai Momentum Perekat Persatuan dan Kesatuan
BACA JUGA:Harga Emas Antam di Palembang Turun Tipis, Tembus Rp1.414.000 per Gram
Selain itu Teheran juga mengumumkan, berbagai jenis sistem rudal jarak jauh dan menengah, serta drone pengintai dan radar angkatan laut, telah ditambahkan ke armada angkatan laut Iran.
Menurut kantor berita Tasnim, komandan tertinggi Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan bahwa sejumlah besar rudal jelajah telah ditambahkan ke armada angkatan laut Garda Revolusi.
“Rudal-rudal tersebut selain hulu ledak berdaya ledaknya tinggi, juga tidak terdeteksi.
Sehingga rudal tersebut diyakini dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap sasarannya,” tegas Hossein Salami.
BACA JUGA:Konon 3 Jenis Batu Akik Ini Mengandung Kekuatan Avatar, Apa Saja sih?
Diketahui, keterangan antara Iran dan Israel bermula dari terbunuhnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat tengah berada di Teheran, 31 Juli 2024.
Saat itu, Ismail Haniyeh baru saja menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Murka dengan tertumpahnya darah Ismail Haniyeh di Teheran, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan Garda Revolusi Iran untuk melakukan serangan ke Negara Zionis tersebut.
Namun hingga kini, serangan yang konon juga akan melibatkan kelompok-kelompok perlawanan lintas negara pro Iran, seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, Hamas di Gaza, Fatah di Tepi Barat, belum kunjung dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: