3 Perubahan yang Akan Dilakukan Thomas Tuchel Agar Timnas Inggris Juara
Thomas Tuchel Pelatih timnas Inggris, ia dinilai paham dengan gaya permainan mereka--thomas_tuchel_fp
Namun, kekurangan taktis dan keterbatasannya sebagai seorang manajer yang mencegahnya untuk membawa pulang sepak bola ke Inggris.
Tuchel tidak datang dengan kekurangan seperti itu, dan berikut ini adalah beberapa perubahan yang akan dilakukan oleh sang pelatih asal Jerman untuk memastikan masa jabatannya bersama Inggris kembali membuahkan hasil.
BACA JUGA:Dukung Timnas, Pemuda MURI Gelar Nobar Indonesia - China, Catat Tanggal dan Lokasinya
Thomas Tuchel pelati timnas Inggris, diharapkan sang Manajer dapat membawa sepakbola ke tanah Inggris--england
1. Menyesuaikan Diri dengan Permainan Lawan
Tuchel tidak memiliki filosofi tertentu, dan kita seharusnya tidak melabeli sang pelatih asal Jerman ini sebagai pelatih yang 'berpikiran defensif' seletelah melihat beberapa tim asuhannya secara historis selalu bermain bertahan.
Tuchel adalah seorang pengkhotbah permainan penguasaan bola yang mengalir dan gemilang, yang bertujuan untuk mengendalikan pertandingan melalui gegenpressing yang sengit.
Meskipun begitu, pelatih berusia 51 tahun ini tidak diragukan lagi merupakan seorang yang pragmatis, dan penyimpangannya dari idealisme membuat Tuchel memiliki rekor yang luar biasa dalam pertandingan sistem gugur.
BACA JUGA:RESMI! AFC Bakal Terima Laporan Wasit Bahrain Vs Indonesia
BACA JUGA:Preview Belgia vs Prancis: Kabar Tim,Susunan Pemain dan Prediksi Pertandingan UEFA Nations League
Tidak termasuk Piala Super dan kompetisi domestik, Tuchel telah memenangkan lebih dari 70% pertandingan semacam itu dan telah menunjukkan kehebatan taktiknya di panggung terbesar.
Dia tetap menjadi satu-satunya manajer yang membimbing PSG ke final Liga Champions dan diperhitungkan karena memberikan kelas master di pinggir lapangan saat Chelsea mengalahkan Manchester City asuhan Pep Guardiola di final 2021.
Fleksibilitas dan kesediaan Tuchel untuk beradaptasi dengan lawan melalui permainan menambah aspek bunglon pada timnya.
Di Chelsea, misalnya, ia dapat menggunakan formasi 3-4-3 atau 3-5-2; di Borussia Dortmund, 4-3-2-1 atau 4-3-3, dan PSG, 4-3-1-2 atau 4-2-2-2.
BACA JUGA:Fadillah Arbi Aditama Siap Tampil Impresif di JuniorGP MotorLand Aragon 2024, Intip Persiapannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: