Citraland
Honda

Sejauh Mata Memandang Suarakan Keresahan Melalui Koleksi 'Republik Sebelah Mata' di JFW 2025

Sejauh Mata Memandang Suarakan Keresahan Melalui Koleksi 'Republik Sebelah Mata' di JFW 2025

Sejauh Mata Memandang Suarakan Keresahan Melalui Koleksi 'Republik Sebelah Mata' di JFW 2025 --

"Pada koleksi ini, kami turut memadukan hasil karya seni visual pada medium lain, yakni fesyen, sehingga bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan,"ujar Eko Nugroho.

Koleksi istimewa ini menampilkan 30 looks yang didominasi warna hitam dan putih dengan sentuhan warna merah, terdiri dari berbagai potongan pakaian yang terinspirasi dari busana Indonesia seperti kebaya, baju bodo, dan kain yang diterjemahkan dengan bahasa desain SMM.

BACA JUGA:USS 2024 presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle, Dukungan BRI Dorong Kreativitas Generasi Muda

Selain itu, SMM juga turut menggandeng sejumlah mitra penenun antara lain tenun jacquard dari 100% benang katun daur ulang yang diolah oleh mitra Studio Sejauh di Solo, Jawa Tengah dan tenun kapas putih dari kapas yang dipanen oleh mitra petani Sekar Kawung di Tuban, Jawa Timur.

Kedua material ini ditenun oleh Craft Denim di Pekalongan, Jawa Tengah  dan diwarnai secara alami dengan pewarna nabati indigo dari tanaman Strobilanthes cusia oleh Shibiru dari Temanggung, Jawa Tengah. 

Di samping kolaborasi dengan mitra-mitra di atas, lebih dari 50% material yang digunakan dalam koleksi ini berasal dari pemanfaatan kembali (upcycle) kain deadstock Sejauh Mata Memandang dan Sharon Jap Atelier (mitra produksi).

Felix Tjahyadi, Co-Creative Director koleksi istimewa ini menyampaikan pada koleksi kali ini sangat berkesan. 

“Untuk koleksi ini, saya dan Chitra ‘mengunjungi kembali’ kain-kain koleksi archive Sejauh Mata Memandang dari 10 tahun lalu yang ditransformasi menjadi koleksi busana istimewa dengan beberapa proses, di antaranya pakaian yang dikreasikan tanpa pemotongan kain sebagai bentuk apresiasi terhadap wastra serta kreasi patchwork menggunakan kain perca, kain kurang sempurna (reject), dan kain sisa produksi sebagai upaya mengurangi limbah dan jejak karbon,"terangnya.

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: