Digadang Proyek Termahal di Dunia, Megaproyek Jembatan Rp225 Triliun di Banten Berakhir Mangkrak
Ilustrasi megaproyek Rp225 triliun di Banten yang berakhir mangkrak-pixabay-
Infrastruktur ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah barat Indonesia.
Gagasan pembangunan jembatan penghubung Jawa - Sumatra telah ada sejak era 1960-an, dimana Profesor Sedyatmo dari ITB pertama kali memperkenalkan Tri Nusa Bimasakti yang bertujuan menghubungkan Pulau Jawa, Sumatra dan Bali.
BACA JUGA:Libur Natal dan Tahun Baru Semakin Nyaman, KAI Siapkan 2 Juta Kursi Kereta Api
BACA JUGA:Waspada! Ini 3 Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Nasi Putih
Pada 965, Presiden Soekarno memerintahkan ITB untuk menguji desain awal berupa terowongan bawah laut.
Namun, rencana ini terbengkalai hingga era Presiden Soeharto yang melibatkan Prof BJ Habibie pada 1997 untuk mengembangkan desain baru.
Hasil kajian di era itu menyimpulkan bahwa jembatan lebih layah dibandingkan terowongan bawah laut.
Tantangan terbesar dalam proyek ini adalah teknologi kontruksi, Pemerintah Indonesia sempat mempertimbangkan teknologi yang digunakan pasda Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang dan Jembatan Messina di Italia sebagai referensi.
BACA JUGA:Sebaiknya Anda Tahu! Inilah Desa Paling Tinggi Curah Hujan di Dunia
BACA JUGA:Rayakan Natal dan Tahun Baru di Hotel Santika Radial Palembang, Ada Promo Menginap dan Buffet
Akan tetapi, hingga kini belum ada keputusan pasti mengenai teknologi yang bakal digunakan.
Pendanaan juga menjadi masalah utama, meskipun pemerintah membuka peluang bagi investor asing, risiko tinggi dan biaya fantastis membuat banyak pihak enggan berkomitmen.
Mangkraknya Jembatan Selat Sunda memunculkan spekulasi tentang masa depan proyek, meskipun manfaatnya besar, biaya yang sangat tinggi dan tantangan teknis membuat banyak pihak meragukan realisasi proyek ini.
Namun, jika dikelola dengan baik proyek in berpotensi menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: