'Dokumen Intelijen’ Beredar, Klaim Mantan Ibu Negara Suriah Mata-mata M15 Inggris? Cek Faktanya
Beredar beberapa dokumen di media sosial Facebok, yang menuding Asma al-Assad adalah mata-mata intelijen Inggris.-Tangkapan Layar X @IbnGhazwan-
"Meskipun malam itu adalah acara sosial, para tamu Inggris mengajukan pertanyaan politik kepada Dr Bashar (terkait dengan urusan dalam negeri Suriah dan hubungannya dengan beberapa anggota kepemimpinan di negara tersebut)," demikian bunyi dokumen tersebut.
BACA JUGA:Siaga Satu Suriah Berlanjut, 37 WNI Kembali Dievakuasi, Begini Kondisi Terkininya
BACA JUGA:Konspirasi di Suriah? Iran Tuduh AS-Israel Campur Tangan
"Mereka mencoba mencari tahu apakah dia punya kontak dengan mereka."
Bekerja untuk intelijen Inggris
Dokumen kedua, bertanggal 1998, juga menyatakan adanya hubungan dengan yayasan Oxford Analytica, yang didirikan oleh Dewan Keamanan Nasional AS, dan mengklaim Asma bekerja untuk intelijen Inggris saat bekerja di JP Morgan.
Kedua dokumen yang beredar di Facebook itu kemungkinan palsu.
BACA JUGA:Suriah Miliki Perdana Menteri Baru: Mohammed al-Bashir, Siapa Dia?
BACA JUGA:Bashar Al-Assad Jatuh, Israel caplok wilayah Suriah, Hizbullah Murka!
Sementara tautan ke postingan Facebook Nayouf, tidak dapat diakses lagi sejak Rabu sore.
Kedua dokumen yang mengklaim Asma al-Assad diklaim sebagai mata-mata M15 Inggris, konon berasal dari meja Jenderal Ali Issa Douba, Kepala Intelijen Suriah di bawah Pemerintahan Hafez al-Assad.-Tangkapan Layar X @enkhbatbatmunk2-
Diketahui, Asma Fawaz Akhras yang berusia 17 tahun pada saat pertemuan tersebut terjadi, menikah dengan Bashar al-Assad pada tahun 2000 tak lama setelah ia mengambil alih jabatan presiden.
Dokumen palsu
Namun, seseorang di X mencatat bahwa dokumen pertama diketik menggunakan font Kawkab Mono Arab, yang menurutnya diciptakan sendiri pada tahun 2015.
BACA JUGA:Kabur dari Pemberontak, Pesawat Presiden Suriah Bashar Al-Assad Ditembak Jatuh?
BACA JUGA:Rusia Klaim Pemimpin Kelompok Pemberontak Suriah Tewas, Ini Sosoknya
“Kecuali jika dokumen di sebelah kiri dicetak pada tahun 2015 atau lebih baru karena alasan tertentu meniru estetika mesin tik, kemungkinan besar dokumen tersebut palsu,” tulis Abdullah Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: