Citraland
Honda

MIRIS! 8.394 Pekerja di Jawa Timur Kena PHK Selama Tahun 2024, Sektor Ini Paling Mendominasi

MIRIS! 8.394 Pekerja di Jawa Timur Kena PHK Selama Tahun 2024, Sektor Ini Paling Mendominasi

Ilustrasi 8.394 pekerja di Jawa Timur kena PHK selama tahun 2024-pixabay-

PALPRES.COM - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur mencatat sebanyak 8.394 pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang tahun 2024.

Berdasarkan data tersebut, Kabupaten Nganjuk menduduki peringkat pertama dengan mencapai 1.851 orang yang terkena PHK.

Kemudian Kabupaten Pasuruan sebanyak 1.338 orang dan Kabupaten Gresik sebanyak 1.206 orang.

"Untuk sektornya bervariasi, ada yang dari perdagangan, jasa dan investasi, keuangan, pertambangan, pertanian/perikanan, infrastruktur, utilitas dan transportasi.

BACA JUGA:Informasi Terbaru Tentang Penerimaan CPNS Tahun 2025, Cek Cara Cek Formasi dan Mendaftar

BACA JUGA:Pencairan PKH BPNT Januari 2025 Belum Teralisasi Menunggu Finalisasi Data, Apakah Menjelang Ramadhan?

Kemudian ada aneka sektor industri dan industri kimia, bahkan dari sektor pendidikan juga ada," ujar Kepala Disnakertrans Jawa Timur, Sigit Priyanto, Senin 13 Januari 2025.

Akan tetapi, Sigit menyebut PHK paling banyak dari aneka sektor industri dan industri kimia yang mencapai 6.001 orang, sementara perdagangan, jasa dan investasi sebanyak 1.421 orang.

"Di sektor itu juga paling banyak mendominasi di daerah tersebut, Kabupaten Nganjuk 1.796 orang, Pasuruan 1.213 orang dan Kabupaten Gresin 1.144 orang dan disusul Kabupaten Malang sebanyak 847 orang," urainya.

Bukan hanya PHK, Disnakertrans juga mencatat pegawai yang dirumahkan oleh perusahaan ada sebanyak 79 orang.

BACA JUGA:Inilah 3 Pondok Pesantren Terbaik di Makassar, Nomor 1 Ponpes Tertua di Sulawesi Selatan

BACA JUGA:Jangan Terkecoh! Simak 3 Jenis Saham yang Bisa Bagi Deviden Besar Setiap Tahunnya, Auto Cuan Gede

"Pegawai yang dirumahkan tidak terlalu banyak, total ada 79 orang.

Ada di Kabupaten Banyuwangi 73 orang, Kota Kediri 5 orang dan Kabupaten Tuban 1 orang saja," jelas Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: