201 WNI Terjebak di Wilayah Konflik Bersenjata di Myanmar, Begini Kondisinya

Menteri Pelindungan PMI, Abdul Kadir Karding memberikan penjelasan pada media, sesaat menjemput 2 WNI korban TPPO online scam di daerah konflik di Myanmar.-kemlu.go.id-Kementerian Luar Negeri
JAKARTA, PALPRES.COM – Sebanyak 201 WNI saat ini terjebak di daerah konflik bersenjata, di Myawaddy, Myanmar.
Diduga mereka menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yang dipaksa bekerja sebagai scammer online.
Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, kemlu.go.id, terkait kondisi tersebut, pihak kemlu dan KBRI tersebut mengupayakan pemulangan 201 WNI tersebut dari di wilayah konflik bersenjata tersebut.
Seperti yang sudah dilakukan terhadap WNI atas nama AN dan JAP, Jumat 17 Januari 2025 lalu.
BACA JUGA:Deportasi Massal: 211 WNI Pulang dari Arab Saudi, Ini Alasannya
BACA JUGA:WNI dan Anaknya Dievakuasi dengan Heli dari Daerah Konflik di Pakistan, Begini Kondisinya
WNI korban TPPO dipulangkan
Kedua WNI tersebut berhasil dipulangkan ke Tanah Air oleh Kemlu dan KBRI Bangkok, setelah selama 2 tahun terjebak di wilayah konflik Myanmar.
Pmulangan WNI atas nama AN dan JAP ini, dilakukan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Bangkok.
Keduanya WNI ini, Jumat 17 Januari 2025 pukul 23.35 WIB tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten.
BACA JUGA:Gelombang Terakhir, 91 WNI Berhasil Dievakuasi dari Suriah, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Siaga Satu Suriah Berlanjut, 37 WNI Kembali Dievakuasi, Begini Kondisi Terkininya
AN dan JAP dijemput langsung di Bandara, oleh Menteri Pelindungan PMI, Abdul Kadir Karding.
Bagaimana AN dan JAP sampai menjadi korban TPPO online online scam, hingga 2 tahun terjebak di daerah konflik di Myamar?
Awalnya, AN dan JAP dijanjikan pekerjaan melalui media sosial di Mae Sot, Thailand.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: