Honda

BBM Turun, Berikut Daftar Harga 11 November 2022

BBM Turun, Berikut Daftar Harga 11 November 2022

Aktifitas pengisian BBM di salah satu SPBU di Palembang-Foto: Alhadi Farid/palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali turun. Perubahan harga berlaku mulai Selasa 1 November 2022. Penetapan harga baru ini hanya berlaku BBM non subsidi, sementara harga BBM subsidi masih dengan tarif lama, berikut ini daftar harga BBM hari ini, 11 November 2022.

Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum ini dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

Keputusan ini perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum.

Dikutip palpres.com dari laman pertamina.com, harga BBM non subsidi di Sumsel pada 1 November 2022 ini, yakni:

BACA JUGA:Harga BBM di Sumsel Kompak Turun Per 1 November 2022 Kemarin, Masih Mahal Ketimbang Swasta

Oktober 2022: Pertamax Turbo Rp 15.250, Dexlite Rp 18.100, Pertamina Dex Rp 18.400

November 2022: Pertamax Turbo Rp 14.600, Dexlite Rp 18.350, Pertamina Dex Rp 18.950

Meski mengalami penurunan, harga BBM ini tetap mendapat komentar negatif dari para politikus karena masih tinggi.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, mengaku sudah mendesak direksi dan komisaris Pertamina melakukan efisiensi agar dapat menekan harga jual BBM.

BACA JUGA:Harga BBM 7 November 2022, Pertamax Turbo Turun, Pertamina Dex dan Dexlite Naik, Pertalite dan Pertamax Tetap

Dengan begitu, harga jual BBM Pertamina dapat bersaing dengan BBM operator swasta.

Mulyanto minta Pertamina mengevaluasi kebijakan penetapan harga jual BBM.

Ia juga minta Pertamina mempelajari rumus penghitungan harga jual BBM operator swasta yang lebih murah dan kompetitif.

“Kalau mau adil, Pertamina harus evaluasi model penghitungan harga jual BBM selama ini. Sebab rumus yang ada sekarang terbukti tidak efisien sehingga harga jual BBM Pertamina lebih mahal daripada BBM swasta. Ini bisa membahayakan keberadaan Pertamina sendiri,” kata Mulyanto dikutip palpres.com dari fraksi.dpr.id.

BACA JUGA:Begini Cara Mengecek Daftar Penerima BLT BBM Tahap 2 Lewat HP

Mulyanto menyebutkan DPR sudah lama meminta kepada Pertamina untuk membuka hitung-hitungan harga jual BBM baik yang subsidi maupun yang umum.

Tapi sampai sekarang Pertamina tidak dapat menjelaskan secara utuh.

Sehingga soal harga jual BBM Pertamina ini tidak bisa diperkirakan secara objektif.

“Saat ini Pertamina menjual BBM subsidi dan umum. BBM subsidi hanya solar dan pertalite. Jadi BBM lainnya seperti Pertamax bukanlah BBM bersubsidi. Karena BBM jenis umum, maka harganya mengikuti mekanisme pasar. Kalau mengikuti harga pasar maka harga jualnya harus kompetitif. Kalau tidak maka akan ditinggal pelanggannya,” kata Mulyanto.

BACA JUGA:Hore! Harga BBM Turun, Ini Update Terbaru Daftar Harga BBM Seluruh Indonesia

Mulyanto juga minta jajaran Komisaris Pertamina meningkatkan fungsi pengawasan.

Menurutnya, Komisaris harus bertanggungjawab ketika terjadi inefisiensi yang berujung pada tingginya harga jual BBM Pertamina.

Komisaris Pertamina, lanjut Mulyanto, memegang peranan sangat penting dalam menata manajemen perusahaan agar lebih efektif dan efisien.

“Komisaris harus mendorong Pertamina meningkatkan efisiensi manajemennya agar harga bbm non subsidinya kompetitif. Masak Pertamina kalah dengan swasta yang tidak diback-up secara langsung oleh Pemerintah. Ahok perlu lebih aktif mengawal kerja Pertamina agar lebih baik,” kata Mulyanto.

BACA JUGA: PKH Dicairkan Lewat Pos Akhir November 2022, Berbarengan dengan BLT-BBM dan BPNT

Mulyanto menjelaskan seharusnya Pertamina dapat lebih baik dari operator swasta.

“Yang menarik kasus Revvo 89 yg pernah dijual lebih murah dari premium-90, yang notabene bbm bersubsidi. Begitu juga yang terjadi dengan BBM dari Shell. Berarti Shell dan Vivo lebih efisien manajemen bisnisnya. Karena ini kan mengikuti mekanisme pasar. Kalau pertamax mahal tentu akan kurang diminati masyarakat. Dalam jangka panjang akan merugikan Pertamina,” tandas Mulyanto.

Dikutip Palpres.com dari Disway.id BBM milik Shell jenis Shell Super (RON 92) turun harga dari sebelumnya Rp 14.150 per liter kini menjadi Rp 13.550 per liter.

Selanjutnya ada Shell V-Power yang juga alami penurunan harga dari Rp 14.840 per liter menjadi Rp 14.210 per liter.

BACA JUGA:PKH, BPNT dan BLT BBM, Bansos yang Bakal Disalurkan Bulan Ini, Besarannya Ratusan Ribu hingga Jutaan Rupiah

Kemudian harga BBM Shell Nitro+ turun jadi Rp 14.560 per liter dari Rp 15.230 per liter.

Sementara harga BBM Shell yang alami kenaikan harga adalah jenis Shell V-Power Diesel dari sebelumnya Rp 18.450 per liter kini menjadi Rp 18.840 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: