Honda

SIMAK! Ini Cara Isi Daya Smartphone yang Benar agar Baterai Awet

SIMAK! Ini Cara Isi Daya Smartphone yang Benar agar Baterai Awet

Kebiasaan mengisi daya smartphone seperti ini bikin baterai cepat ‘ngedrop’. -freepik-

JAKARTA, PALPRES.COM – Pengguna ponsel punya cara masing-masing dalam menggunakan dan merawat smartphonenya. 

Salah satunya rajin mengisi daya smartphone ketika baterai mulai melemah. 

Bicara mengecas baterai, ternyata tidak semua orang tahu cara yang benar. 

Dilansir dari KompasTekno, Rabu 17 Februari 2023, kebiasaan pengisian daya yang keliru dan dilakukan secara terus-menerus bisa berdampak pada kesehatan smartphone. 

BACA JUGA:Mengunci WhatsApp Bisa Dengan Sidik Jari, Lindungi Chat-mu dari Terbaca Orang Lain

Baterai merupakan komponen penting bagi smartphone. 

Kalau kapasitas baterai menurun bisa berdampak pada durasi pemakaian smartphone-mu.

Apabila kondisi baterai menurun, performa smartphone akan ikut melemah. 

Beberapa kebiasaan mengisi daya bisa berimbas pada kesehatan smartphone-mu. 

BACA JUGA:Buruan Dapatkan Sekarang Juga Saldo DANA Gratis dan ShopeePay Rp300 Ribu Langsung Cair

 

1. Menggunakan casing saat mengisi daya 

Ini adalah kebiasaan paling umum di masyarakat. 

Mengecas baterai smartphone tanpa melepas casing atau softcase dari bodi perangkat. 

Kebiasaan ini harus segera dihentikan.

Sebab bisa berdampak pada kesehatan baterai dan colokan charger. 

Kalau kamu mengisi daya smartphone dengan tetap menggunakan casing dapat menyebabkan suhu perangkat overheat alias kepanasan. 

Fungsi casing untuk melindungi bodi perangkat secara keseluruhan dari goresan dan benturan. 

Tapi, kalau casing tidak dilepas saat mengisi daya smartphone bisa menghambat sirkulasi udara di dalam perangkat. 

Hal ini berimbas smartphone mudah panas dibanding tanpa menggunakan casing. 

Jika ponsel overheat, pengisian daya akan melambat.

Hal ini dapat memperpendek masa pakai baterai. 

Dan lagi tidak semua casing HP dirancang dengan baik.

Salah satu indikasi casing HP yang buruk adalah memiliki lubang yang sempit di bagian colokan charger. 

Slot colokan yang sempit dapat menyebabkan kabel charger rusak. 

Lubang casing pada colokan charger yang terlalu sempit juga bisa membuat kabel charger putus dan tidak maksimal mengantarkan tegangan/arus listrik ke ponsel. 

 

2.  Sering pakai fitur fast charging 

Tak sedikit pengguna smartphone yang menggunakan fitur fast charging, mulai dari 40 watt, 100 watt, hingga 120 watt. 

Semakin besar arus daya yang dialirkan, semakin cepat pula sebuah smartphone terisi penuh. 

Ini memang kabar bagus bagi pengguna smartphone yang tidak punya banyak waktu untuk mengecas perangkatnya. 

Namun, sebaiknya jangan gunakan teknologi fast charging setiap hari. 

Hal itu dapat menyebabkan perangkat panas. 

Sebagai gambaran, semakin besar daya yang dihantarkan ke dalam sel baterai, semakin banyak pula panas yang dihasilkan. 

Fast charging bisa menghasilkan panas lebih tinggi ketimbang pengisian daya standar. 

Kalau tidak dalam keadaan mendesak, sebaiknya pengguna tidak selalu memanfaatkan fast charging. 

Isilah daya smartphonemu dengan cara standar. 

Agar masa pakai smartphone bisa lebih awet. 

 

3. Baru mengecas HP ketika daya di bawah 5 persen 

Kebiasaan buruk berikutnya adalah baru mengecas baterai smartphone saat tersisa lima persen ke bawah. 

Membiarkan baterai lemah (low batery) mulai dari 10-15 persen saja sudah memberi tekanan yang berat pada ponsel. 

Kalau kebiasaan ini dilakukan terus menerus, performa baterai akan mengalami penurunan. 

Buanglah kebiasaan buruk itu.

Isilah daya smartphone saat baterai tinggal 15 atau 20 persen. 

Usahakan jangan di bawah angka persentase ini. 

Dengan menghindari tiga kebiasaan buruk di atas dan menerapkan cara mengecas ponsel yang tepat, kesehatan baterai perangkat akan terjaga. 

Dengan begitu masa pakai smartphone bisa lebih awet. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: