Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Selesai)

Rabu 27-07-2022,08:08 WIB
Reporter : Dudy Oskandar
Editor : Tom

Saya harap semoga pihak direksi akan segera menerbitkan berkas-berkas yang saya kirimkan. Direksi bisa mulai dengan disertasi terlebih dahulu, karena saya telah menulis setiap kata dalam bahasa Lampung. 

H.N. van der Tuuk

Catatan 

Tempat penyimpanan surat ini: Arsip Bataviaasch Genootschap, BG 35b. 

1. Lihat [Surat 21, catatan 3]. 

2. Bataviaasch Genootschap memutuskan pada 4 Januari 1870 untuk meminta bantuan kepada pemerintah, karena biaya penerbitan tulisan tangan Lampung itu melebihi dana yang dimiliki oleh Genootschap. 

3. Pada 5 April 1870, Bataviaasch Genootschap memutuskan untuk mempublikasikan disertasi ini. 

Namun baru bisa diwujudkan dua tahun kemudian (Van der Tuuk 1872a). 

4. Cerita-cerita ini tidak diterbitkan. Pada 1870, pemerintah mendatangkan dari Belanda huruf cetak untuk bahasa Lampung, tetapi ternyata huruf cetak itu tidak dapat digunakan (Van Limburg Brouwer 1876-9). 

Dari manuskrip itu hanya ada dalam bentuk contoh cetak (Van der Tuuk 1873c). Cerita-cerita itu terdiri dari 1. Tjrita Potrie Djoehor Manigam (hal. 1-14); 2. Tjrita Kantjil (hal. 15-7); 3. Tjrita Koenjang dan Sang Goeling Boeroeng (hal. 18-20). 

5. Lihat [Surat 16, catatan 2]

Surat Van der Tuuk kepada A.B. Cohen Stuart, Buitenzorg, Desember 1869 

[Tanggal tidak terbaca] Desember 1869 

Teman yang baik, 

Bersama ini saya kembalikan tulisan tangan. Bukan Hikajat Pandoe tetapi Hikajat Pandawa Pantja Kalima (lihat laporan saya tentang tulisan di Royal Asiatic Society no. 2). 

Tulisan ini sangat baik untuk digunakan, tetapi saya khawatir saya harus menjualnya, karena bawaan saya sudah terlalu banyak. Nanti Anda bisa mengirimkan kepada Bataviaasch Genootschap bersama bagian kedua dari Tjèkèl, apalagi Anda menghendaki salinannya. 

Kategori :