Agus mengatakan, Irjen Sambo memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) lalu di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
“Irjen FS melakukan penembakan ke dinding untuk menskenariokan seolah-olah terjadi baku tembak,” katanya.
Polisi masih mendalami motif yang memicu Irjen Sambo memerintahkan pembunuhan itu.
“Motif penembakan saat ini tentunya masih dilakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap saksi termasuk kepada ibu PC,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Selasa (9/10/2022).
Kapolri melanjutkan, timsus dapat titik terang dengan melakukan proses penanganan dan pemeriksaan spesifik libatkan forensik, olah TKP, Puslabfor untuk uji balistik.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD, menjelaskan pernyataannya soal motif pembunuhan Brigadir Yoshua alias Brigadir J.
BACA JUGA:Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Mahfud MD: Ada Kejanggalan
Sebelumnya, Mahfud mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J sensitif, hanya bisa didengar oleh orang dewasa.
"Kalau motifnya biar dikonstruksikan Polri. Jangan tanya ke saya. Karena menurut saya sensitif. Apa sensitif, karena menyangkut orang dewasa," kata Mahfud MD.
Menteri Mahfud MD menjelaskan, motif Brigadir J pertama diisukan terkait pelecahan. Kedua diisukan terkait perselingkuhan, lalu terkait pemerkosaan.
Menurutnya, dari isu-isu itu semuanya sensitif yang hanya boleh didengar oleh orang dewasa.
"Pertama katanya pelecehan, pelecehan itu apa sih, apa membuka baju atau apa, itu kan untuk orang dewasa" katanya.
"Yang kedua katanya perselingkuhan 4 segi. Loh siapa yang bercinta dengan siapa. Lalu yang ketika yang muncul karena perkosa. Upaya perkosa kemudian ditembak. Itu kan sensitif," ujar Mahfud MD.
"Jadi yang buka itu jangan saya. Biar polisi aja. Karena itu uraiannya panjang," sambungnya.
Mahfud MD mengakui mendapat banyak bocoran terkait motif pembunuhan Brigadir J. Namun begitu, dia meminta publik menunggu pihak kepolisian yang membuka motif kasus itu.
"Nanti polisi yang membuka ke publik lalu dibuka di pengadilan oleh Jaksa. Kalau tanya ke saya, nanti malah salah. Banyak saya dapatkan bocoran. Tapi kan tidak boleh saya mengatakan yang begitu-begitu. Biar rekonstruksi dulu," ucapnya.